Bisnisbandung.com - Kata Imlek berasal dari bahasa Hokien dan hanya digunakan di Indonesia. Sementara di Cina disebut Guo Nian atau Xin Jia yang artinya melewati bulan atau bulan baru.
Perayaan Imlek telah ada sejak 4000 tahun lalu. Ada beragam tradisi yang dijalankan masyarakat Cina yang sarat makna.
Tradisi pertama adalah bersih-bersih rumah. Hal ini bermakna membuang segala keburukan dan membuka pintu keberuntungan.
Tradisi kedua adalah mendekor rumah. Pintu dan jendela dicat ulang, ditempeli kertas yang bertuliskan kalimat atau kata-kata baik. Biasanya dekorasi berwarna merah yang membawa makna sejahtera, kuat dan beruntung.
Warna merah juga dapat mengusir nian yang biasanya keluar saat tahun baru Imlek.
Tradisi berikutnya adalah hidangan khas Imlek seperti kue keranjang dan jeruk yang menjadi makanan yang wajib ada saat imlek.
Baca Juga: Pentingnya Reputasi Online bagi Sebuah Bisnis
Biasanya disajikan 12 jenis makanan yang melambangkan 12 shio.
Yang sering disajikan adalah ayam utuh melambangkan kemakmuran keluarga, mie panjang melambangkan panjang umur, kue lapis legit yang artinya rezeki berlapis- lapis.
Saat perayaan imlek, pantang untuk makan bubur, karena dipandang sebagai symbol kemiskinan.
Saat menyantap ikan, dilarang mengambil daging ikan pada bagian bawah. Selain itu sisakan ikan yang anda santap untuk dinikmati esok hari. Hal ini merupakan lambang nilai surplus untuk tahun yang akan datang.
Petasan dan kembang api,identik dengan perayaan besar terutama saat tahun baru. Membakar petasan dan kembang api akan mengusir nasib buruk dan membawa kebaikan dan kebahagiaan di tahun baru.
Tradisi pagelaran Liong dan Barongsai, merupakan lambang kebahagiaan dan kesenangan. Pertunjukan tersebut juga mengusir roh-roh jahat.
Baca Juga: Sensatia Botanicals Hadir di Summarecon Mall Bandung untuk Jangkau Masyarakat Bandung Timur