Jadi, apakah itu hanya mitos? Jawabannya, sebenarnya, bervariasi dari satu individu ke individu lainnya.
Beberapa orang mungkin tetap mampu menjaga kebahagiaan dan tawa dalam kehidupan mereka, bahkan di usia 23 tahun dan seterusnya.
Sementara yang lain mungkin benar-benar merasakan dampak dari tekanan pekerjaan dan perubahan sosial.
Namun, yang penting diingat adalah bahwa kebahagiaan adalah sesuatu yang bisa kita kembalikan.
Baca Juga: Telah Di Termukan Kebocoran Gas Metana Dalam Jumlah Besar Di Laut Baltik
Menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan sosial, serta mencari cara untuk melepaskan stres, adalah langkah penting dalam menjaga tawa tetap hadir dalam hidup kita.
Mungkin ada kebenaran dalam pernyataan bahwa manusia mulai jarang tertawa di usia 23 tahun karena tekanan pekerjaan dan perubahan sosial.
Namun, bukan berarti kita harus menerima hal ini sebagai takdir. Dengan kesadaran akan potensi masalah ini, kita dapat berusaha untuk menjaga tawa dan kebahagiaan tetap ada dalam hidup kita, menjadikan usia 23 tahun sebagai babak baru yang lebih berharga dalam perjalanan kita.