bisnisbandung.com - Indonesia telah memutuskan untuk bergabung dengan BRICS, kelompok ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Langkah ini menimbulkan pertanyaan mengenai manfaat yang akan diperoleh Indonesia dari keanggotaannya dalam organisasi tersebut.
Pakar keuangan dan ekonomi, Ferry Latuhihin, mengungkapkan pandangannya terkait keputusan ini.
“Apakah akan memperluas pangsa pasar ekspor kita ke negara-negara BRICS yang tergabung di dalamnya?” ucapnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Helmy Yahya, Kamis (30/1/25).
Baca Juga: Ini Bedanya, Adi Prayitno: Prabowo Rajin Baca Buku, Gibran Blak-blakan Tak Suka!
Menurutnya, salah satu isu utama yang menjadi perdebatan adalah apakah bergabung dengan BRICS akan memperluas pangsa pasar ekspor Indonesia.
Namun, ia menilai bahwa realitas menunjukkan ekspor ke negara-negara anggota BRICS selama ini tidak memerlukan keanggotaan dalam organisasi tersebut.
“Atau ya, kalau menurut saya sih, sampai saat ini kan tidak ada kaitannya dengan BRICS pun, kita memang bisa ekspor ke mereka,” lanjutnya.
Indonesia sudah dapat menjalin hubungan dagang dengan negara-negara tersebut tanpa harus menjadi anggota BRICS.
Baca Juga: Jebakan Politik Jokowi untuk SBY? Rocky Gerung: Sertifikat HGB Pagar Laut Terbit di Era AHY
Dari sudut pandang ekonomi global, Ferry Latuhihin menyoroti bahwa keanggotaan dalam BRICS dapat meningkatkan posisi tawar Indonesia dalam menghadapi dominasi ekonomi Amerika Serikat.
Dengan semakin banyaknya anggota BRICS, organisasi ini bisa menjadi kekuatan ekonomi yang lebih besar dalam menghadapi tekanan global.
Namun, ia juga mengingatkan adanya kekhawatiran bahwa keterlibatan Indonesia dalam BRICS bisa menimbulkan risiko geopolitik, terutama terkait kebijakan Amerika Serikat terhadap negara-negara yang berupaya mengurangi ketergantungan pada dolar AS.
Baca Juga: Jadi Wajah Jawa Barat, Banjar Akan Dipoles! Dedi Mulyadi Siapkan Strategi