Luhut Binsar Pandjaitan Buka Suara Soal Donald Trump, Soroti Tantangan Ekonomi Global

photo author
- Rabu, 22 Januari 2025 | 20:00 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan (Tangkap layar youtube Rhenald Kasali)
Luhut Binsar Pandjaitan (Tangkap layar youtube Rhenald Kasali)

 

bisnisbandung.com - Pada Senin, 20 Januari 2025, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa dirinya akan menghadiri pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.

Dalam kapasitasnya sebagai utusan khusus yang ditunjuk oleh Presiden Indonesia, kunjungan ini juga menjadi momen untuk memperkuat hubungan bilateral dan membahas berbagai isu geopolitik, ungkapnya ketika diwawancarai Rhenald Kasali.

Luhut menyoroti gaya kepemimpinan Donald Trump yang dikenal transaksional dan menegaskan bahwa Indonesia, sebagai negara besar, harus mampu menjaga posisi strategisnya dalam hubungan internasional.

Baca Juga: Ahmad Khozinudin Bongkar Aktor di Balik Sertifikat Laut, Aguan Terseret?

“Tapi kan transaksional tuh, kalau kita baca juga, ya kalau dia merasa bahwa kita juga bisa jadi partner dia, kenapa tidak?” ucapnya dilansir dari youtube Rhenald Kasali.

“Iya sangat rasional, jadi menurut saya sih, ya nanti kita lihat, karena saya akan ketemu banyak nanti mantan-mantan pejabat, teman-teman saya dulu juga, he, yang kita dengar nanti masukan dari dia,” sambungnya.

Ia menekankan pentingnya rasionalitas dalam menjalin hubungan dengan Amerika Serikat, terutama jika potensi kemitraan dapat memberikan keuntungan bagi kedua pihak.

Baca Juga: Hukum Bukan Mainan Bandit, Mahfud MD Minta Ditindak Tanpa Pandang Bulu

Melalui diskusi dengan berbagai tokoh internasional, termasuk penasihat global di Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut mencatat bahwa konsistensi kebijakan Indonesia menjadi salah satu kunci dalam menghadapi dinamika geopolitik global.

“Kemarin advisory board kami di Dewan Ekonomi Nasional, Rid Dalio, juga memberikan briefing karena kita punya tiga global advisers, ya, bahwa memang Trump ini begitu. Dan mereka juga ingatkan mengenai konsistensi Indonesia dalam policy kita,” jelasnya.

Menurutnya, perubahan kebijakan yang tidak terencana dapat melemahkan daya saing Indonesia, terutama di tengah persaingan regional dengan negara-negara seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia.

Luhut juga mencermati berbagai tantangan ekonomi global, termasuk kebijakan tarif yang diberlakukan Trump, ketegangan perdagangan dengan China, dan dampak konflik Rusia-Ukraina terhadap suplai gas ke Eropa.

Baca Juga: Pengkaplingan Laut, Rudi S Kamri: Prabowo Harus Bongkar Residual Jokowi demi Kedaulatan NKRI

Ia menilai bahwa perubahan geopolitik ini memiliki implikasi besar bagi Indonesia, khususnya dalam menjaga stabilitas ekonomi dan menghindari potensi kerugian akibat dumping produk dari negara lain.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Mengenal Ragam Permasalahan Ekonomi Di Indonesia

Jumat, 18 Juli 2025 | 15:10 WIB
X