bisnisbandung.com - UMKM Kuliner terus mengahadapi berbagai tantangan di tengah persaingan, ditambah lagi muncul berbagai jenis makanan baru.
Banyak UMKM yang mengalami pemorosotan penjualan hingga harus gulung tikar, namun hal itu dapat dicegah dengan strategi yang tepat.
Salah satunya, Pedagang Baso Tahu tentunya harus mencari cara untuk bisa memepertahankan pelanggannya agar tidak kabur ke penjual lain ataupun mencarai makanan baru.
Baca Juga: Miris! Nunggak SPP Anak SD Dihukum Belajar di Lantai, Adi Prayitno: Mana Janji Politik?
Dalam menghadapi persaingan ketat dan dinamika pasar yang terus berubah, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) "Baso Tahu" di Taman Kopo Indah, Kabupaten Bandung, mampu bertahan dari berbagai gempuran.
Penelitian terbaru mengungkapkan bagaimana bisnis ini mampu tetap berdiri di tengah berbagai risiko.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam PENG: Jurnal Ekonomi dan Manajemen, UMKM "Baso Tahu" menghadapi beberapa risiko utama, seperti risiko pasar, operasional, dan keuangan.
Baca Juga: Ganjar Pranowo: Industri Sawit Harus Jadi Simbol Kemakmuran, Bukan Kerusakan Hutan!
"Fluktuasi permintaan dan persaingan yang ketat dengan produk sejenis memaksa kami untuk selalu berinovasi," ungkap pemilik usaha, hasil wawancara dalam penelitian tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Wanda Sofianti dan Suparjiman dari Universitas Muhammadiyah Bandung ini juga mengidentifikasi strategi mitigasi yang digunakan, termasuk diversifikasi produk, peningkatan kualitas, dan pengelolaan keuangan yang lebih baik.
"Kami menciptakan variasi produk, seperti baso tahu dengan berbagai jenis saus, untuk menarik lebih banyak pelanggan," jelas pemilik usaha.
Tidak hanya itu, penelitian ini juga menyoroti pentingnya pemasaran digital dalam upaya mitigasi risiko.
"Pemanfaatan media sosial dan platform digital terbukti membantu kami menjangkau pasar yang lebih luas," tambahnya.
Baca Juga: Tips Dr. Cahyono SP Naturopathy: Pentingnya Makan Buah Sesuai Musim untuk Kesehatan