Bisnisbandung.com - Batik merupakan salah satu warisan budaya leluhur Indonesia yang telah mendunia.
Keindahan batik selalu menjadi favorit warga Indonesia dari berbagai daerah dan juga telah banyak dikoleksi wisatawan luar negeri.
Pekalongan merupakan salah satu daerah yang terkenal dengan pusat industri batik dan selalu diburu sebagai oleh-oleh para wisatawan.
Produsen batik Pekalongan pun terus berinovasi menghadirkan produk yang sesuai kebutuhan pelanggan dan tentunya mengikuti perkembangan zaman.
Baca Juga: Penting Dipahami Pebisnis! Berikut Manfaat Artificial Intelligence Dalam Bisnis Anda
Salah satu produsen batik dan fashion lokal yang cukup dikenal di Pekalongan adalah Zialova Batik. Menghadirkan produk fashion yang beragam mulai dari daster, gamis, hingga mukena, usaha yang dirintis oleh Nur Afidatul Azimah ini ternyata sudah berdiri sejak 2017.
Perempuan yang akrab disapa Afida ini menceritakan perjalanan bisnisnya yang berawal dari reseller. Sewaktu menjadi penjahit rumahan, penjualan online belum begitu ramai, sehingga Ia mencoba membuka toko online di marketplace.
“Jadi saya dulu itu penjahit rumahan, lalu karena saya tipe orang yang nggak bisa gini-gini saja, di tahun 2017 akhirnya mencoba jadi reseller. Saya jual kain batik yang saya ambil dari toko-toko, lalu saya foto sendiri dan diposting untuk marketplace. Seiring berjalannya waktu, pesanan semakin bertambah. Awalnya hanya 1-2 kodi, tapi terus bertambah dan akhirnya kita jadi harus siapkan stok di rumah,” ceritanya.
Seiring dengan permintaan pesanan yang terus bertambah, ia pun mulai membuka toko di Pasar Banjarsari, Kota Pekalongan di tahun 2018. Tak disangka, ini menjadi awal dari pelanggan dan reseller yang terus bertambah.
Baca Juga: Ini Dia Cara Membuat Content Writing Yang Tepat Bagi Bisnis Anda
Zialova Batik menghadirkan beragam variasi produk yang sesuai dengan kebutuhan dan minat masyarakat saat ini. Beberapa produk yang dihadirkan seperti mukena, daster, gamis, hingga baju koko dan sarung yang khusus disediakan untuk bulan Ramadan.
Produk Zialova sendiri sudah dipasarkan ke berbagai kota. Tak hanya sekitar Pekalongan saja, tapi juga sudah ke luar kota, luar pulau, bahkan produknya juga dibawa supplier dari Malaysia.
Pinjaman KUR BRI Sebagai Modal Perputaran Bisnis
Sebagai sosok yang merintis bisnis dari nol, Afida mengaku hal utama yang menjadi hambatan adalah keterbatasan modal. Untungnya, pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI sangat membantu usahanya terus berjalan dan berkembang.
“Sekitar tahun 2018-2019, waktu pesanan seragam mulai banyak, kan saya juga bingung mencari modal tambahan. Kebetulan ada salah satu teman yang kerja di BRI dan menawarkan brosur KUR. Saya hitung-hitung kok bunganya rendah sekali. Jadi akhirnya saya mengajukan itu dan mendapatkan pinjaman Rp10 juta,” ceritanya.