Ada zona warna yang lebih cerah da nada yang lebih gelap. Interaksi antara pola sirkulasi yang saling berlawanan mengakibatkan terjadinya badai dan turbulensi.
Kecepatan angin di Jupiter adalah 100 m/s. terdapat lapisan awan air yang tipis di bawah lapisan ammonia yang dibuktikan dengan kilatan atmosfer di Jupiter. Hal ini karena polaritas air yang menghasilkan petir.
Kekuatan petir di Jupiter bisa mencapai 1000 kali kekuatan petir di Bumi.
Di awan-awan air dapat berlangsung badai petir yang didoring panas dari bagian dalam Jupiter.
Warna jingga dan coklat di awan Jupiter dihasilkan senyawa yang berubah warna ketika terpapar dengan sinar ultraviolet dari Matahari.
Susunan unsur dalam Jupiter adalah fosfor,sulfur,hidrokarbon. Ammonia terkristalisasi yang menutupi awan di bagian bawah.
Baca Juga: Misteri Yang Selalu Menarik, Fenomena Black Hole
Radiasi matahari pada kutub-kutub Jupiter kan lebih rendah. Konveksi di bagian dalam planet mengalirkan lebih banyak energy ke wilayah kutub untuk menyeimbangkan suhu di lapisan awan.
Badai antisiklon terjadi permanen di Jupiter. Ada juga awan oval putih,yaitu awan yang relative dingin di lapisan atmosfer atas. Adapula awan oval coklat yang lebih hangat di lapisan awan normal.
Badai di Jupiter akan selalu meningkat intensitasnya, berubah dari warna putih menjadi merah.
Jupiter memiliki cincin yang tipis. Cincin ini terdiri dari tiga bagian,cincin halo,cincin utama yang relative terang dan cincin gossamer.
Cincin tersebut terbuat dari debu. Cincin utama Jupiter kemungkinan terdiri dari materi yang terlempar dari satelit Adrastea dan Metis.
Baca Juga: 5 Rahasia Memikat Hati Wanita dengan Hal yang Sederhana, Penasaran?
Dua bagian cincin lainnya kemungkinan terbuat dari satelit Thebe dan Amalthea.
Medan magnet Jupiter 14 kali lebih kuat dari medan magnet Bumi.