Sebetulnya pembuatan aplikasi kencan itu sempat menuai pro dan kontra di kalangan warga Tokyo.
Baca Juga: Kritik Pedas dari Sosiolog Unair: Mahfud MD Harus Meminta Maaf kepada Ibu-ibu
Dilihat dari sisi pro-nya mungkin bisa menjadi salah satu cara menaikkan angka kelahiran di Jepang yang masih terbilang kecil.
Tentunya juga bisa mengurangi kemungkinan terjadinya hubungan tanpa status karena persyaratannya semakin ketat.
Sedangkan dari sisi kontranya sendiri merasa rencana ini mungkin tidak berguna karena masih banyak situs kencan yang tersedia.
Baca Juga: Anies Terbaik Menurut Nasdem! Surya Paloh Ungkap Alasan Dukungan dalam Pidato Politik
Melalui situs resmi Tokyo Futari Story, seluruh pengenalan pasangan dan pertemuan yang terencana akan ditangguhkan.
Kemunculan aplikasi kencan ini tak lepas dari ranking Tokyo menjadi prefektur dengan total fertility rate (TFR) paling rendah yakni 47 di Jepang.
Secara tidak langsung, perolehan angka TFR di Tokyo sendiri hanya mencapai 1.04 pada tahun 2022.
Baca Juga: Ini Dia Sejumlah Olahraga Untuk Menurunkan Berat Badan, Pilih Yang Anda Sukai
Total Fertility Rate (TFR) merupakan sebutan bagi jumlah anak rata-rata yang akan dilahirkan oleh perempuan pada akhir masa reproduksinya.
Apabila seorang perempuan itu mengikuti pola fertilitas pada saat TFR dihitung, maka angka kelahirannya bisa dibilang cukup baik.
Berdasarkan prediksi media The Asahi Shimbun, tercatat sekitar 726 ribu bayi akan dilahirkan pada tahun 2023 di Jepang.
Baca Juga: Prabowo Diberi Nilai 90 oleh Warga Semarang, Semangatnya Bertambah
Angka ini masih mungkin mengalami penurunan hingga 5,8% dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 770.759 kelahiran.