Presiden Jokowi Minta Kepala BNPT Baru Rycko Amelza Untuk Optimalkan Upaya Deradikalisasi

photo author
- Selasa, 4 April 2023 | 16:45 WIB
Hal itu diutarakan Rycko selesai dilantik Presiden menjadi Kepala BNPT, di Istana Negara, Jakarta, Senin (03/04/2023). (dok setkab.go.id)
Hal itu diutarakan Rycko selesai dilantik Presiden menjadi Kepala BNPT, di Istana Negara, Jakarta, Senin (03/04/2023). (dok setkab.go.id)

Bisnisbandung.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) minta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Rycko Amelza Dahniel untuk lakukan optimalisasi kegiatan deradikalisasi khususnya untuk mereka yang dulu pernah terlibat dalam permasalahan hukum dengan kasus radikalisme dan terorisme.

Hal itu diutarakan Rycko selesai dilantik Presiden menjadi Kepala BNPT, di Istana Negara, Jakarta, Senin (03/04/2023).

"Kita tentu saja akan memakai beragam upaya, pendekatan secara preventif, secara persuasif, tentu saja dengan memprioritaskan beberapa upaya pencegahan," tutur Rycko Amelza.

Baca Juga: Apa Saja Kelebihan Handphone Motorola E32s Yang Bikin Harganya Sangat Sulit Dilewatkan?

Sebagai badan pemerintah yang bekerja menjalankan kebijakan dan strategi pemerintah dalam lakukan penanggulangan pada terorisme, kata Rycko, BNPT jalankan tiga strategi.

"Strategi yang pertama ialah menyiapkan kesiagaan nasional. Lalu yang kedua ialah melaksanakan kontra-radikalisasi. Dan yang ketiga, melakukan deradikalisasi," katanya.

Dalam menjalankan strategi itu, Kepala BNPT menekankan jika pihaknya akan berusaha menyinergikan semua kemampuan yang berada di instansi pemerintah terkait.

Baca Juga: Laptop Produktif dengan Layar Fitur dan Spesifikasi Besar, Huawei Matebook D16

"Kita akan lakukan kerja-sama baik dalam negeri atau di luar negeri, khususnya dengan lakukan beberapa upaya penangkalan. Penangkalan dengan menggunakan sentuhan dibanding hati, dan pencegahan yang semakin lebih memprioritaskan beberapa upaya dalam sektor edukasi, pendidikan dan kesejahteraan," katanya.

Selainnya tindakan pencegahan, kata Rycko, pihaknya akan melakukan penegakan hukum yang ditempatkan sebagai opsi paling akhir dalam penanggulangan terorisme.

"Penegakan hukum akan ditempatkan sebagai ultimum remedium, opsi paling akhir saat melakukan usaha penanggulangan pada ideologi daripada terorisme," pungkasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Sumber: setkab.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X