Mengenal Justitia Avila Veda, Pendamping Korban Kekerasan Seksual Berbasis Teknologi

photo author
- Selasa, 17 Oktober 2023 | 06:00 WIB
Justitia Avila Veda yang berupaya memberikan bantuan konsultasi dan hukum bagi korban kekerasan seksual (Dari Satu Indonesia)
Justitia Avila Veda yang berupaya memberikan bantuan konsultasi dan hukum bagi korban kekerasan seksual (Dari Satu Indonesia)

Bisnisbandung.com - Maraknya kekerasan seksual di Indonesia menggugah seorang advokat bernama Justitia Avila Veda untuk membantu para korban yang mengalami gangguan baik fisik maupun psikis.

Wanita yang berdomisili di Kota Depok Jawa Barat tersebut pun menuangkan idenya untuk membentuk program yang mempermudah para korban kekerasan seksual dalam menerima bantuan hukum.

Program tersebut diawalinya lewat cuitan di akun twitternya @justitiave (yang saat ini sudah tidak ada), Veda (panggilan akrab Justitia Avila) amenawarkan bantuan konsultasi kekerasan seksual.

Baca Juga: Asah Digital : Membangun Keterampilan Digital Pemuda Indonesia

Cuitan lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia tersebut pun mendapatkan banyak respon positif.

Bahkan, bersama rekannya, Veda pun mulai memberikan konsultasi secara online.

Akhirnya pada Juni 2020, bersama teman-temannya, Veda menginisiasi pembentukan Kolektif Advokat untuk Keadilan Gender atau KAKG.

Selain memberikan konsultasi secara online, KAKG pun mendampingi klien yang membutuhan persidangan di seluruh wilayah Indonesia.

Berdasarkan data dari website Satu Indonesia, pada tahun pertama pendirian KAKG, yaitu 2020 sampai 2021, Veda dan teman-temannya telah menerima 150 aduan.

Setidaknya 80% diantaranya merupakan kasus kekerasan yang berkaitan dengan teknologi.

Baca Juga: Download atau Streaming MP3: Mana yang Cocok untuk Anda?

Kini, para korban kekerasan seksual pun bisa berkonsultasi melalui akun instagram dan tiktok Lembaga Swadaya Masyarakat KAKG yaitu @advokatgender.

Tekad Veda untuk membantu para korban kekerasan seksual didasarkan pada keprihatinannya terhadap fenomena terus meningkatnya jumlah korban kekerasan seksual di Indonesia. Apalagi, dirinya pun pernah mengalami kekerasan seksual.

"Bagian dari saya menyembuhkan diri adalah dengan membantu orang lain. Aku punya banyak banget knowledgenya, aku punya modalnya, punya koneksinya, itupun ketika terjadi sama aku sangat susah buat menolong diriku sendiri," ujarnya.

"Gimana sama orang-orang yang bahkan gak punya opsi untuk menolong diri sama sekali? Mereka simply gak tahu apa yang harus dilakukan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yayu Rahayu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X