Ia menyebut bahwa perbedaan mencolok terlihat ketika Indonesia menghadapi tim-tim Asia Timur seperti Jepang, Korea, dan China.
“Itu terbukti di grup, kita bisa menang melawan tim-tim Timur Tengah seperti Arab Saudi dan Bahrain.
Sedangkan Korea, Cina, walaupun tidak sekuat Jepang, tetap menyulitkan karena gaya main mereka,” tuturnya.
Tim-tim tersebut, menurutnya, menerapkan strategi high-speed pressure yang menyulitkan pemain Indonesia untuk berkembang.
Sebaliknya, dalam fase grup, Indonesia mampu tampil lebih baik saat melawan tim-tim seperti Arab Saudi dan Bahrain.***
Baca Juga: Aksi Kepala Desa Cirebon Nyawer di Klub Malam Bikin Heboh, Ini Klarifikasi Casmari!
Artikel Terkait
Puji Shin Tae-yong, Patrick Kluivert Siap Angkat Prestasi Timnas Indonesia Lebih Tinggi
Tiga Pilar Pertahanan Timnas Indonesia, Bung Ropan: Ridho, Jay dan Habner Jangan Diubah!
Taktik Brilian Timnas Indonesia! Pengamat: Menekan di Babak Pertama, Bertahan di Babak Kedua
Bahrain dan Australia Beda Kelas, Rico Copper Soroti Tingkat Kesulitan Timnas Indonesia Hadapi Lawan
Timnas Indonesia Bikin Bahrain Frustrasi! Kemenangan yang Merusak Peluang Lawan
Kepala BGN Sebut Gizi Kurang Baik Bikin Timnas Indonesia Sulit Menang, Hendri Satrio: Jangan Asal Bicara!