Miliki paras cantik, Pesona kecantikan Safira Ika atlet Timnas Putri Indonesia sukses mencuri perhatian publik

Bisnisbandung.com - Kapten Timnas Putri Indonesia yakni Safira Ika memiliki Pesona kecantikan layaknya seorang model karena bisa mencuri perhatian warganet.

Tidak hanya mempunyai Pesona kecantikan, namun Safira Ika sebagai kapten Timnas Putri Indonesia berhasil mencuri perhatian publik karena mahir dalam mengolah bola.

Pesona kecantikan dari Safira Ika terpancar disaat menjaga jantung pertahanan Timnas Putri Indonesia sehingga dirinya sukses mencuri perhatian warganet khususnya kaum pria.

Baca Juga: Seakan tidak ada habisnya, Inilah potret aspri ke-48 Hotman Paris yang bikin gagal fokus

Maka dari itulah tidak ada salahnya untuk mengenal lebih jauh siapakah Safira Ika yang saat ini ditunjuk sebagai kapten Timnas Putri Indonesia dengan Pesona kecantikan tiada duanya.

Safira Ika Putri Kartini adalah pemain sepak bola wanita profesional lahir di Bangka Belitung 21 April 2003 tepat di momen perayaan Hari Kartini.

Sebelum dikenal sebagai pemain sepak bola putri, Safira Ika pernah menjadi atlet bulutangkis tetapi kemudian memilih banting setir ke dunia sepak bola.

Baca Juga: Orang kaya malah dapat bantuan? Mirisnya melihat Bansos yang selalu tidak tepat sasaran

Selain mempunyai Pesona kecantikan, sekarang Safira Ika dianggap sebagai salah satu ikon sepakbola wanita Indonesia.

Asosiasi sepak bola wanita Indonesia (ASBWI) mengungkapkan bahwa Safira Ika sudah gemar berolahraga sejak berusia 11 tahun ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

"Pada awalnya Safira Ika adalah atlet badminton kemudian berhenti karena mengalami cedera pada pergelangan tangan" tulis akun Instagram asbwi_official.

Baca Juga: Seandainya perang dunia ke-3 pecah, Berikut aliansi Rusia yang akan memenangkan peperangan

Meskipun sempat mengalami cedera, Safira Ika tetap tertarik berolahraga sebab melihat sang adik menjajal permainan sepak bola.

Secara mengejutkan Safira Ika Putri tercatat sebagai pemain di sekolah sepak bola SSB padahal teman-temannya yang berlatih di sekolah bola tersebut adalah laki-laki semua.