Cadangan devisa yang meningkat, inflasi yang terkendali, dan pertumbuhan neraca perdagangan yang masih baik (didukung oleh permintaan dan harga komoditas), diharapkan dapat menjaga volatilitas rupiah jelang Fed tapering.
Beberapa indikator utama (indeks keyakinan konsumen, penjualan ritel, penjualan properti, dan sektor manufaktur) diperkirakan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang, menyusul pelonggaran aktivitas pada kuartal keempat 2021.
Peluang investasi di pasar obligasi dan saham
Pasar obligasi diperkirakan akan lebih kuat dalam menghadapi perubahan sentimen global. Pasar obligasi Indonesia (dengan selisih imbal hasil terhadap US Treasury yang masih lebar) membukukan kinerja yang lebih baik dalam menghadapi rencana Fed tapering, sepanjang tahun berjalan sampai akhir September indeks pasar obligasi Indonesia menguat 3,9 persen.
Inflasi yang terkendali, pengelolaan fiskal yang baik, dan tingginya likuiditas domestik membantu penguatan pasar obligasi Indonesia yang diperkirakan masih akan terus berlanjut hingga akhir tahun.
Untuk pasar saham, antusiasme dan optimisme para pelaku pasar terhadap pemulihan aktivitas domestik mulai terlihat pada pergerakan pasar saham domestik. Sepanjang tahun berjalan hingga akhir kuartal ketiga kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 5,1 persen.
Pemulihan sentimen yang ditopang oleh katalis positif (meningkatnya vaksinasi, kenaikan harga komoditas, stabilitas rupiah, dan perbaikan earnings perusahaan) diharapkan dapat mendorong pergerakan pasar saham Indonesia ke depannya.
Investor dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk masuk atau menambah porsi kepemilikannya di reksa dana pendapatan tetap maupun reksa dana saham, disesuaikan dengan profil risiko masing-masing.
Sebagai gambaran, reksa dana Manulife Obligasi Unggulan Kelas A (MOU Kelas A) mampu memberikan imbal hasil 1 tahun 6,90 persen pada periode akhir September 2020 hingga akhir September 2021, melampaui tolok ukurnya (rata-rata bunga deposito 3 bulan net setelah pajak) yang 3,97 persen.
Pada periode yang sama, reksa dana Manulife Saham Andalan (MSA) memberikan imbal hasil 1 tahun 74,79 persen, jauh melampaui tolok ukurnya (indeks IDX80) yang 21,05 persen.
Menjelang akhir tahun, masih ada potensi pertumbuhan pada underlying asset reksa dana. Silakan manfaatkan peluang yang ada dengan bijak. (C-003)***