Tahapan pembuatan batik-tulis Giriloyo : Sebelum kain mori dibatik, biasanya terlebih dahulu dilemaskan. Caranya dengan digemplong, kain mori digulung kemudian diletakkan di tempat yang datar dan dipukuli dengan alu yang terbuat dari kayu.
Setelah kain menjadi lemas, tahap berikutnya adalah mola, yaitu membuat pola pada mori dengan menggunakan malam. Setelah pola terbentuk, tahap selanjutnya adalah nglowong, yakni menggambar di sebalik mori sesuai dengan pola.
Kegiatan ini disebut nembusi. Setelah itu, nembok yang prosesnya hampir sama dengan nglowong tetapi menggunakan malam yang lebih kuat. Maksudnya untuk menahan rembesan zat warna biru atau coklat.
Tahap selanjutnya adalah medel atau nyelup untuk memberi warna biru supaya hasilnya sesuai dengan yang diinginkan. Proses medel dilakukan beberapa kali agar warna biru menjadi lebih pekat.
Selanjutnya, ngerok yakni menghilangkan lilin klowongan agar jika disoga bekasnya berwarna coklat. Alat yang digunakan untuk ngerok adalah cawuk yang terbuat dari potongan kaleng yang ditajamkan sisinya. Setelah dikerok, kemudian dilanjutkan dengan mbironi.
Dalam proses ini bagian-bagian yang ingin tetap berwarna biru dan putih ditutup malam dengan menggunakan canting khusus agar ketika disoga tidak kemasukan warna coklat.
Setelah itu, dilanjutkan dengan nyoga, yakni memberi warna coklat dengan ramuan kulit kayu soga, tingi, tegeran dan lain-lain. Untuk memperoleh warna coklat yang matang atau tua, kain dicelup dalam bak berisi ramuan soga, kemudian ditiriskan. Proses nyoga dilakukan berkali-kali dan kadang memakan waktu sampai beberapa hari. Namun, apabila menggunakan zat pewarna kimia, proses nyoga cukup dilakukan sehari saja.
Proses selanjutnya yang merupakan tahap akhir adalah mbabar atau nglorot, yakni membersihkan malam. Caranya, kain mori tersebut dimasukkan ke dalam air mendidih yang telah diberi air kanji supaya malam tidak menempel kembali. Setelah malam luntur, kain mori yang telah dibatik tersebut kemudian dicuci dan diangin-angin supaya kering.
Sebagai catatan, dalam pembuatan satu potong batik biasanya tidak hanya ditangani oleh satu orang saja, melainkan beberapa orang yang tugasnya berbeda.Untuk pewarnaan alami, digunakan kulit kayu mahoni, daun indigo atau jolawe .
Hampir semua jenis daun bisa digunakan untuk pewarnaan. Prosesnya memang cukup lama karena biasanya pencelupan pada warna alam dilakukan hingga 35 kali, setelah itu harus ada penguncian warna dengan bahan- bahan tertentu, diantaranya gula jawa. (E-001/bbs) ***