KGPAA Paku Alam VIII, mengeluarkan maklumat Kadipaten Pakualaman bergabung dengan Negra Republik Indonesia. Selanjutnya memalui amanat bersama antara Hamengkubuwono IX dan Paku Alam VIII ,maka daerah Kasultanan dan Pakualaman bergabung dengan nama Daerah Istimewa Yogyakarta.
KGPAA Paku Alam VIII kemudian menjabat sebagai Wakil Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jabatan berikutnya pada Oktober 1946 menjadi Wakil Ketua Dewan Pertahanan DIY. Ia juga pernah menjabat sebagai Gubernur Militer DIY tahun 1949.
Pada tahun 1946 hingga 1978 Paku Alam VIII sering menggantikan tugas Hamengkubuwono IX sebagai kepala daerah, mengingat kesibukan Hamengkubuwono IX sebagai menteri dalam berbagai kabinet RI.
Baca Juga: Simak Cara Meningkatkan Kekebalan Tubuh Berikut Ini, Nomor 5 Masih Banyak Yang Mengabaikan
Paku Alam VIII menjadi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta sejak tahun 1988 hingga 1998.
dr R Rubini Natawisastra dari Kalimantan Barat, adalah seorang dokter yang selalu merawat para pejuang di masa perang kemerdekaan.
Bahkan beliau dan istrinya terbunuh saat masa penjajahan Jepang, karena gigihnya melawan penjajahan.
Haji Salahudin dari Maluku Utara adalah tokoh pejuang kemerdekaan dari Maluku Utara. Beliau juga adalah pendiri Sarikat Islam di Maluku Utara.
Baca Juga: Sorgum, Si Gluten Free yang Dukung Ketahanan Pangan
KH Ahmad Sanusi dari Jawa Barat,adalah salah satu ulama dari Sukabumi. Beliau adalah anggota BPUPKI. Beliau ikut dalam pembahasan dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila.
Demikian tadi profil kelima tokoh nasional yang dikukuhkan sebagai pahlawan nasional.
Semoga kita mampu meneladani semua langkah baik mereka.***