Bisnis Bandung - Sebagai salah satu komoditas unggul Indonesia, Pinang telah mampu mencapai ekspor senilai Rp 5 Triliun pada 2021.
Kementerian Pertanian berkomitmen memperkuat produksi pinang untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Hal ini disampaikan Menteri Pertanian RI Bapak Syahrul Yasin Limpo saat melepas ekspor pinang biji di Provinsi Jambi pada hari kamis 7 April 2022.
Pinang hasil olahan CV Indokara, Kabupaten Muaro Jambi diekspor ke Pakistan dengan berat 126 Ton senilai Rp 4,069 Miliar.
"Pinang sekarang menjadi komoditas yang menjanjikan dan memiliki skala ekonomi yang baik. Mengikuti petunjuk Presiden Jokowi, Kementerian Pertanian akan memperbaiki bibit pinang kita agar kualitasnya lebih terjamin, sehingga pemasarannya ke berbagai negara dapat lebih maksimal" pungkas Syahrul dikutip dari akun instagram pribadinya.
Baca Juga: SPI : Pemerintah Belum Berhasil Menangani Persoalan Pangan
Presiden Jokowi sendiri sangat mendorong produksi pinang biji sebagai komoditas yang dibutuhkan di sejumlah negara. Dalam hal ini provinsi Jambi memiliki potensi produksi yang sangat baik.
"Di seluruh Tanah Air ada 152 ribu hektare lahan kita yang ditanami pohon pinang, dan 22 ribu hektarenya berada di Provinsi Jambi. Ini adalah sebuah komoditas ekspor yang banyak dibutuhkan di Thailand, Iran, India, China, Pakistan, dan kita harapkan ini nanti akan menjadi sebuah komoditas ekspor dalam jumlah yang besar,” ujar Presiden dikutip dari website Sekretariat Kabinet RI.
Selain meningkatkan produktivitas perlu juga dikelola untuk menghasilkan produk turunan dari pinang biji antara lain produk kosmetik, olahan pangan, dan farmasi.
Kementan sendiri mencatat komoditas pinang jambi pada kuartal 1 2022 sejumlah 17.174 ton dengan nilai mencapai Rp 416,4 Miliar.***