nasional

Arie Kriting: Eksekutif dan Legislatif Yang Berkuasa Adalah Cerminan Masyarakatnya

Jumat, 8 April 2022 | 12:00 WIB
Arie Kriting : Eksekutif dan legislatif tidak amanah, pembangunan dan kesejahteraan tidak merata (YouTube/ HAS Creative)

Bisnis Bandung - Stand up comedian, aktivis, seniman Arie Kriting dichanel youtube HAS Creative memaparkan bahwa pemerintah/eksekutif dan legislatif yang tidak amanah, adalah cerminan dari masyarakat.

Menurut Arie Kriting, pemerintah/eksekutif dan legislatif lahir dari bawah, dari masyarakat. Keduanya merupakan aspirasi dari masyarakat.

Sekarang ini banyak keluhan terkait konflik kepentingan, banyak pembangunan yang tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat.

Menurut Arie Kriting, itu dilematis untuk melihat realitas seperti itu, seperti hitam dan putih lagi, karena pemerintah yang kamu bilang tidak bijaksana itu, lahir dari kalian dari setiap suara yang kalian coblos.

Kata Arie Kriting, hilirnya yakni semua kekusutan yang terjadi seperti pembangunan yang katanya tidak sesuai dengan aspirasi, kebijakan yang justru merugikan masyarakat, terus banyak kongkalikong pemegang kekuasaan, kongkalikong untuk kepentingan personal atau golongan, tidak mengedepankan masyarakat,

Hulunya semua orang yang di legislatif dan eksekutif itu siapa? legislatif dan eksekutif yang naik dan saat ini berkuasa, adalah pilihan masyarakat. Jadi menurut Arie Krting, yang harus diselesaikan adalah masalah yang ada dihulunya, yaitu itu rakyat.

Baca Juga: Arie Kriting : Pemindahan IKN Cukup Ideal, Melahirkan Pusat Pertumbuhan Baru

Menurutnya, saat ini semuanya telah menjadi lingkaran setan. Ketika sebuah masalah terus terjadi, artinya ada proses yang berulang - ulang maka untuk memutus mata rantai lingkaran setan itu adalah memutus sistem yang terlibat didalamnya.

Salah satunya yakni berkaitan dengan money politik diajang pilkada atau pilpres.

Arie Kriting menegaskan, bahwa masyarakat harus yakin bahwa setiap orang yang kasih uang (read: money politik, serangan fajar) itu orang jahat.

"Maka kita harus menghentikannya, karena orang yang menggelontorkan uang/money politik/serangan fajar adalah orang jahat, memiliki otak kriminil", tegasnya.

Menurutnya, dengan menghentikan money politik/serangan fajar maka proses cari dukungan politik secara kotor akan terhenti, dan akhirnya biaya politik menurun.

Ketika biaya politik turun, maka tanggung jawab politik akan semakin besar, dan kemungkinan besar aliran dana yang diperuntukkan bagi masyarakat yang dianggarkan dalam APBN atau APBD akan optimal.

Alhasil target program pembangunan, pemerataan pembangunan ditanah air ini akan terwujud, tidak terjadi ketimpangan pembangunan atau kesejahteraan antara barat tengah dan timur.

Arie Kriting menegaskan, memang ini mudah untuk dikatakan atau dibicarakan. Intinya satu, untuk menjadi orang baik, tidak perlu gelar S1 atau S2, orang baik cukup satu, tolak suao, tolak politik uang.***

Tags

Terkini