Bisnisbandung.com-Warga Desa Sarimukti yang tempatnya ada di dekat TPA Sarimukti mulai rasakan sesak napas dan sakit tenggorokan karena kebakaran.
Dikutip dari halaman kumparan Desa Sarimukti diketahui terbagi dalam 15 RW dan ditempati oleh sekitar 7 ribuan jiwa dengan rincian 4 ribu laki-laki dan 3 ribu perempuan. Desa itu cuma memiliki jarak kurang lebih 1 kilometer dari lokasi kebakaran.
"Di sini ada 15 RW, banyak yang mengeluhkan warga sesak napas dan sakit tenggorokan," kata Kepala Desa Sarimukti, Uci Suhenda, melalui keterangan yang diterima pada Kamis (24/8).
Baca Juga: Alasan Kenapa Starbucks di Indonesia Terkesan Lebih Mewah Dibandingkan Luar Negeri
Selama ini, Uci menjelaskan, bantuan yang didapat warga baru asal dari Puskesmas di tempat dan Jabar Quick Response (JQR) Pemerintah provinsi Jawa barat. Ia juga berharap masyarakat yang terimbas bisa dilihat kesehatannya.
"Mudah-mudahan ada dokter untuk mengecek kesehatan di desa ini," sebut ia.
Koordinator Unit Disaster JQR Pemerintah provinsi Jawa barat, Syehabudin, menjelaskan pihaknya sudah membuat tenda medis dan membagi beberapa ratus masker ke masyarakat terdampak kebakaran di Desa Sarimukti. Hal tersebut dilaksanakan sesuai perintah dari Gubernur Jawa barat, Ridwan Kamil.
Baca Juga: Buah Anti Depresi
"Perintah Gubernur Jawa Barat bapak Ridwan Kamil, kami menerjunkan tim ke lokasi kebakaran, lakukan asesmen untuk keperluan di situ," tutur ia.
Tenda medis yang dibangun adalah hasil kerja sama dengan Dinas Kesehatan Pemerintah provinsi Jawa barat dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat. Tenda medis itu dibangun tepat di halaman Kantor Desa Sarimukti.
"Jadi tenda medis ini telah dibuat di halaman kantor Desa Sarimukti, nanti tenda ini untuk pengecekan kesehatan warga yang umumnya mengeluh sesak napas dan tenggorokan kering," katanya.
Baca Juga: 5 Cara Mudah untuk Menjalani Gaya Hidup Minimalis
Keseluruhan luas tempat kebakaran yang terjadi di TPA Sarimukti, Bandung Barat, terdaftar telah capai angka 12 hektare. Hal tersebut disebutkan Kepala UPTD Pengelola Sampah TPA/TPST Regional DLH Pemerintah provinsi Jawa barat, Arief Perdana.
"Jadi keseluruhan kurang lebih 12 hektare yang saat ini terbakar," katanya ke reporter pada Kamis (24/8).