Atas ada penemuan itu, Bima Arya putuskan membuat tim khusus untuk membedah dan mencari dan pastikan jika semua sesuai ketentuan.
Tim khusus itu dipegang oleh Pendamping 1 Irwan yang mengikutsertakan Inspektorat dan beranggota Disdukcapil, Disdik dan beberapa camat se Kota Bogor.
"Tim ini bekerja untuk mencari, lakukan klarifikasi faktual di atas lapangan untuk pendaftar SMP, karena saya saksikan tidak dilaksanakan verifikasi faktual di lapangan," ucapnya.
Dengan tegas Bima Arya minta tim ini berusaha keras sampai satu 2 hari ke depan. "Dan informasi untuk registrasi/akseptasi SMP itu akan ditunda sehari, jadi tanggal 11 Juli 2023 (yang direncanakan awalnya 10 Juli 2023), untuk memberi peluang untuk tim ini lakukan verifikasi kembali.
kita saksikan semua . Maka kita memastikan tidak ada yang bermain dengan data kartu keluarga," tuturnya.
Bila diketemukan ada beberapa bukti manipulasi ini, karena itu beberapa nama yang mendaftarkan PPDB Jalur Zonasi yang memakai data tidak sesuai dengan ketentuan, karena itu dapat didiskualifikasi.
Itu sesuai ketentuan pernyataan surat pertanggungjawaban mutlak dalam PPDB.
Baca Juga: Dibawah 50 ribuan, Berikut rekomendasi 5 serum wajah untuk pemula. Bagus gak harus mahal kok guys
"Jadi jika tidak sesuai harus undur. Nah ini sebenarnya tak perlu menanti sampai diterima. Dengan keputusan semacam ini, karena itu semuanya wajib hitung kembali, silakan mendaftarkan sama sesuai domisili saja, tak perlu memanipulasi, merekayasa data kependudukan. Yang daftar ke SMP masihlah ada kesempatan, yang daftar ke SMA juga masihlah ada kesempatan. karena belum dipublikasikan," ucapnya.
Sementara itu untuk SMA yang berada di wewenang provinsi pihaknya minta tim lakukan pencarian untuk nanti penemuan itu disampaikan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Karena SMA bukan ranah pemerintah kota, karena itu tim ini akan memberi rekomendasi saja ke KCD ke beberapa sekolah SMA berkaitan beberapa nama yang tidak sesuai dengan di kartu keluarganya," katanya.***