Baca Juga: Berikut 5 Tipe Wanita yang Akan Menjadi Cinta Sejati, Apakah Kamu Salah Satunya?
Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Twedy Bennyahdi menjelaskan, AD tiba untuk diminta keterangan masalah kasus 'staycation'. "Diambil keterangan, bukan diperiksa," kata Twedy.
Awalnya, Polres Metro Bekasi komitmen mengecek bos sebuah perusahaan di Cikarang. Ini karena diduga ada unsur ancaman dalam persyaratan perpanjangan kontrak kerja dengan alasan ‘staycation'.
"Pokoknya kita telah melontarkan surat undangan, bukan panggilan ya, undangan klarifikasi, ke korban. Terus 2 orang beberapa saksi, dan terlapor yang telah kita rencanakan," tutur Kasi Humas Polres Metro Bekasi AKP Hotma Sitompul.
Tetapi sayang, Hotma belum menguraikan dengan jelas berkaitan jati diri dan posisi bos perusahaan itu. Hotma tidak ungkap siapa pun saksi yang hendak diperiksa pihaknya.
"Untuk korban itu hari ini, untuk saksi itu hari Rabu, untuk terlapor itu hari Kamis. Kita belum mengetahui ya, itu materi penyelidikan," sebut Hotma.
Baca Juga: True Love! 6 Tanda Kalau Dia Adalah Orang Yang Tepat Untukmu, Fix Jodoh!
Diberitakan, AD karyawati sebagai korban dugaan pelecehan seksual dengan alasan ‘staycation' mengaku trauma. Batinnya berasa penekanan karena persyaratan memperpanjang kontrak kerja dengan alasan ‘staycation' itu.
"Ya trauma saja. Penekanan batin ," kata AD dalam rekaman video yang dikirimkan tim kuasa hukum korban, Minggu (7/5/2023).
Korban mengutarakan, ia tidak cuma sekali dibawa ‘staycation' oleh atasannya. Korban selalu mengulur waktu supaya pertemuan dengan bosnya tidak pernah diwujudkan.
"Yang dirasakan ya demikian tiap bertemu beliau, beliau selalu ngajak mari kapan jalan, kapan bertemu, kapan jalan berdua. Saya di sana selalu alasan dan alasan, karena di lain sisi saya perlu pekerjaan," sebut AD.
Baca Juga: 7 Hal yang Menjadi Bukti Bahwa Cowok Itu Serius: Termasuk Tanda Tulus
AD menyebutkan, kontraknya habis per 13 Mei 2023. Setelah membulatkan tekad menolak, AD malah diancam kontrak kerjanya akan diputus.***