Bisnisbandung.com - Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian (Mentan) mengatakan ketersediaan pupuk untuk di dalam negeri dalam kondisi yang kurang, bukan langka.
Meski begitu, Mentan memastikan pupuk bersubsidi tetap diberikan hingga saat ini, meski ketersediaannya kurang.
Mentan menegaskan di tahun 2023 alokasinya melebihi tahun sebelumnya mencapai sembilan juta ton sehingga subsidi pupuk tidak kurang.
Baca Juga: Passion Vs Gaji Tinggi. Pahami Keuntungan dan Tantangannya Sebelum Memilih Pekerjaan
"Dalam panen raya nusantara di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Pupuk subsidi khususnya kita tidak turun," ungkap Mentan saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mentan mengatakan adanya kebijakan penyesuaian sehingga pupuk untuk di dalam negeri dalam kondisi yang kurang.
Subsidi pupuk ini kini terbatas hanya sembilan jenis tanaman pangan strategis saja, sebelumnya diberikan pada 70 jenis tanaman pangan.
Baca Juga: Buat kamu Para Lelaki: Apa Manfaat Kamu Menjadi Seorang Pendiam?
Tanaman yang mendapat subsidi pupuk meliputi padi, jagung, kedelai, cabai, tebu, kopi,bawang putih, bawang merah, dan kakao.
"Angka subsidi sekarang sembilan juta kurang lebih kemarin sekitar delapan juta lebih" ungkapnya.
Mentan mengungkapkan "Kita tinggal pasok sembilan jenis pangan dasar saja, Yang sedikit disesuaikan adalah dari jumlahnya yang kurang lebih 70 jenis.”.
Baca Juga: Anda Ingin Tetap Sehat Dan Segar? Mari Kita Buat Aneka Resep Olahan Buah
Mentan menekankan akibat perang Rusia dengan Ukraina yang menyebabkan Indonesia mengalami kondisi kekurangan ketersediaan pupuk dalam negeri. Mengingat keduanya adalah negara pemasok besar bahan pupuk dunia.
"Karena pasokan pupuk terbesar itu atau pospadnya dan natriumnya, kaliumnya itu dari dua negara yang lagi perang itu, Dan di dunia ini memang masalah pupuk bersoal." Ungkap Mentan.***