Ia menyebut bahwa posisi tersebut berpotensi memperlihatkan ketertutupan Indonesia di mata dunia, padahal sebagai bagian dari komunitas global, kerja sama internasional dalam kemanusiaan menjadi hal yang penting.
Menurutnya, kebijakan yang menutup diri tidak mencerminkan semangat kemanusiaan yang inklusif. Ia menilai sikap tersebut hanya menunjukkan bentuk kepercayaan diri yang tidak didukung realita kebutuhan masyarakat di daerah terdampak.
“Jadi tidak ada semacam naluri kemanusiaan yang tampak dari pernyataan itu, kecuali kepercayaan diri yang kosong,” tutupnya.***
Baca Juga: Menohok! Rocky Gerung Balas Sindiran Presiden Prabowo Soal Banyak Orang Pintar Jadi Pengkritik