nasional

Anomali Iklim! Ancaman Bibit Siklon Tropis Meningkat, BMKG Laporkan Potensi Bencana Hidrometeorologis

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:30 WIB
BMKG laporkan anomali iklim (Tangkap layar YouTube Metro TV)

bisnisbandung.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan meningkatnya ancaman cuaca ekstrem akibat dinamika iklim global kepada Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna.

Laporan tersebut disampaikan di tengah pembahasan penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera.

Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menjelaskan bahwa kondisi iklim global saat ini menunjukkan anomali signifikan.

“Nah, ini kondisi kita sekarang karena adanya anomali iklim dunia, sehingga kondisi bencana hidrometeorologis di Indonesia cukup tinggi akhir-akhir ini,” jelasnya dilansir dari YouTube Metro TV.

Baca Juga: Heboh! Aceh Kirim Surat ke PBB, Kecewa dengan Sikap Negara Saat Rakyat Dilanda Bencana

Suhu permukaan laut di Samudra Pasifik dan Samudra Hindia tercatat lebih dingin dari normal, sementara perairan Indonesia justru lebih hangat.

Kondisi tersebut menjadikan wilayah Indonesia sebagai pusat pembentukan awan konvektif tinggi dan memicu pertumbuhan siklon tropis.

BMKG mencatat anomali iklim ini meningkatkan potensi bencana hidrometeorologis secara signifikan, terutama menjelang akhir tahun. Risiko banjir, longsor, serta cuaca ekstrem dinilai masih tinggi dalam beberapa bulan ke depan.

Berdasarkan pemantauan BMKG, puncak musim hujan di wilayah Sumatera bagian utara dan tengah terjadi pada periode November hingga Desember.

Sementara itu, wilayah Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara diperkirakan baru mencapai puncak musim hujan pada Januari. Adapun Kalimantan dan sebagian besar Papua memiliki pola curah hujan yang relatif stabil sepanjang tahun.

Baca Juga: Pakar Inovasi Digital Soroti Tantangan Regenerasi Kepemimpinan di Perusahaan, Struktur Hierarkis Kaku

BMKG juga melaporkan keberadaan tiga sistem siklon yang memengaruhi cuaca di Indonesia. Salah satunya adalah Siklon Bakung yang berkembang di barat daya Lampung.

Siklon ini sempat meningkat kekuatannya dari kategori 1 ke kategori 2 dan terperangkap di antara Pulau Sumatera dan Semenanjung Malaysia selama beberapa hari.

Kondisi tersebut berpotensi memicu hujan ekstrem dengan intensitas sangat tinggi dalam waktu singkat, sehingga meningkatkan eskalasi risiko bencana.

Halaman:

Tags

Terkini