BMKG memprediksi dinamika Siklon Bakung masih akan terus dipantau dalam dua hingga tiga hari ke depan. Meski pergerakannya cenderung menjauhi wilayah Indonesia, pengaruhnya terhadap peningkatan curah hujan tetap perlu diwaspadai.
Baca Juga: Antisipasi Bencana, 191 UPT BMKG di Daerah Dikerahkan Beri Peringatan Cuaca Ekstrem
Selain itu, BMKG mendeteksi kemunculan bibit siklon tropis 93S di selatan Bali, Nusa Tenggara, dan Jawa Timur, serta bibit siklon 95S di selatan Papua.
Keberadaan sistem ini berpotensi meningkatkan curah hujan hingga kategori sangat tinggi serta memicu gelombang tinggi di perairan sekitarnya.
Dalam menghadapi potensi tersebut, BMKG menyatakan telah berkoordinasi dengan BNPB, BPBD, Basarnas, dan kantor SAR untuk memastikan kesiapsiagaan di lapangan.
Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi, sembari terus mengikuti informasi resmi dari BMKG.
BMKG juga menegaskan bahwa Indonesia memiliki peran strategis sebagai Tropical Cyclone Warning Center yang ditunjuk oleh Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).
Oleh karena itu, koordinasi internasional dengan Australia, Jepang, dan India terus dilakukan untuk memperbarui prediksi pergerakan siklon tropis, termasuk Siklon Bakung yang sebelumnya sempat mencapai kategori 3 dengan kecepatan angin hingga 65 knot sebelum melemah kembali.***
Baca Juga: Cuaca Ekstrem Berlanjut, BMKG Waspadai Bibit Siklon di Samudra Hindia
Artikel Terkait
BMKG Ungkap Munculnya Anomali Cuaca Ekstrem di Sumatera dan Aceh Dipicu Kerusakan Lingkungan
BRIN Temukan Tiga Badai, Ancaman Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi Kembali
Cuaca Ekstrem Berlanjut, BMKG Waspadai Bibit Siklon di Samudra Hindia
Antisipasi Bencana, 191 UPT BMKG di Daerah Dikerahkan Beri Peringatan Cuaca Ekstrem