Ia menyebut fenomena ini sebagai bentuk peringatan ekologis yang timbul akibat akumulasi keserakahan ekonomi dan arogansi kekuasaan.
Lingkungan telah mencapai titik di mana tekanan yang diberikan manusia tidak lagi dapat dipulihkan secara alami.
Lebih jauh, Rocky Gerung menekankan perlunya memperkuat etika lingkungan melalui pendidikan. Ia mendorong agar nilai-nilai etika ekologis dimasukkan ke dalam kurikulum agar generasi mendatang memahami batasan konsumsi dan dampaknya terhadap bumi.***
Baca Juga: Disinggung Soal Arahan Menteri Ara, Purbaya: Dia Bukan Bos Saya
Menurutnya, pemahaman etis semacam ini menjadi kunci untuk membangun budaya yang menahan diri dari eksploitasi berlebihan.
“Jadi, sekali lagi, kita coba renungkan dengan sungguh-sungguh supaya Indonesia tidak lagi jadi produsen kerusakan lingkungan,” pungkasnya.