bisnisbandung.com - Pemerintah menargetkan pembangunan peternakan sapi berskala besar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku susu dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Langkah ini dilakukan setelah pasokan susu dinilai belum mencukupi kebutuhan harian program tersebut. Target produksi ditetapkan mencapai tiga juta liter per hari, dengan rencana pembangunan fasilitas di 30 lokasi dan total anggaran sekitar Rp20 triliun.

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, menjelaskan bahwa pemerintah telah mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan susu untuk program MBG.

Baca Juga: Pakar Hukum Tegaskan Kasus Ira Puspadewi Berbeda dari Tom Lembong, Soroti Perdebatan Hakim

Peningkatan permintaan disebut mendorong kenaikan harga bahan pangan dan berpotensi memicu inflasi, sehingga diperlukan langkah terstruktur untuk memperkuat pasokan.

“Karena ada MBG, harga bahan makanannya tinggi, kemudian terjadi inflasi, masyarakat nanti yang kena gitu. Jadi makanya kami koordinasi,” terangnya dilansir dari youtube Kompas TV.

“Pak Presiden sudah menginstruksikan, misalnya untuk susu ini, kami kan sudah mulai, apa namanya.. kesulitan cari susu ya,” terusnya.

Pemerintah menyiapkan produksi susu sapi sebagai sumber utama, namun juga merancang pengembangan susu kedelai sebagai alternatif untuk memastikan kecukupan bahan baku.

Baca Juga: Miris! Krisis Kain Operasi, Dokter RSUD Kab Muna Beberkan Kondisi Memprihatinkan

Upaya ini diharapkan dapat menutup kesenjangan kebutuhan susu harian program MBG sekaligus menjaga ketersediaan untuk masyarakat luas.

Selain itu, sektor hortikultura akan diperkuat melalui pembukaan lahan-lahan baru untuk memasok kebutuhan sayuran harian dalam program MBG.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah juga tengah menyiapkan pembangunan ekosistem peternakan yang mendukung peternak rakyat.

Pemerintah akan menjaga stabilitas harga pakan, obat-obatan, dan vaksin agar produksi tetap terjaga.

Sebagai bagian dari strategi tersebut, pemerintah membangun pabrik pakan di 30 titik di seluruh Indonesia dengan dukungan anggaran senilai Rp20 triliun.

Infrastruktur akan diprioritaskan bagi peternak kecil agar mereka lebih mudah berproduksi secara berkelanjutan.***