nasional

Bro Ron Sentil Cucun, Dinilai Tak Belajar dari Kejadian Agustus

Kamis, 20 November 2025 | 15:00 WIB
Cucun Ahmad Syamsurijal, Wakil Ketua DPR RI (Tangkap layar youtube Kompas.com)

bisnisbandung.com - Unggahan politisi PSI Ronald A. Sinaga atau dikenal Bro Ron, di akun Instagram @brorondm tuai perhatian, ia mengkritik pernyataan Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurizal.

Cucun yang secara gamblang menyebut tidak perlunya ahli gizi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan kritik anak muda sebagai bentuk arogansi.

Bro Ron menilai sikap Cucun mencerminkan ketidakpekaan seorang pejabat negara dan menyebut bahwa hal seperti ini seharusnya tidak terjadi lagi setelah pengalaman kelam yang dialami sejumlah anggota DPR pada Agustus 2025.

“Cucun Gak Belajar Dari Kejadian Agustus 2025. B*c*t Asbun …!!” tulis Bro Ron.

Baca Juga: Waspada! Densus 88 Temukan Tren Tidak Biasa, Sasar Anak-Anak via Medsos dan Game

Di Agustus lalu, beberapa rumah anggota DPR digeruduk massa karena ucapan mereka dianggap tidak sensitif dan melukai hati rakyat.

Kasus tersebut menimpa rumah Ahmad Sahroni, Uya Kuya, dan Eko Patrio, yang menjadi sasaran kemarahan publik setelah pernyataan dan tindakan mereka dinilai tidak peka terhadap situasi masyarakat.

Massa menyerbu kediaman mereka, membawa keluar berbagai barang dari dalam rumah, dan menjadikan peristiwa itu simbol kemarahan rakyat terhadap sikap arogan para pejabat.

Baca Juga: BRIN Belum Banyak Berkomentar Soal Bobibos, Sebut Data Uji Belum Dianalisis

Kejadian tersebut kemudian memicu gelombang kritik besar dan bahkan mendorong beberapa tokoh terkait untuk menyampaikan permintaan maaf serta mundur dari jabatan mereka.

Bro Ron menyoroti bahwa pola sikap yang terkesan meremehkan profesi dan kebutuhan publik berpotensi memicu reaksi serupa.

Pernyataan Cucun mengenai ahli gizi dalam program MBG, yang meremehkan kebutuhan tenaga profesional dan seolah menempatkan peran mereka dapat digantikan oleh individu tanpa kompetensi khusus, memunculkan respons negatif dari masyarakat.

Bro Ron menilai keberanian tampil dengan nada menggampangkan persoalan di hadapan publik, termasuk di hadapan mahasiswa, menunjukkan bahwa pelajaran dari peristiwa pada 2025 belum sepenuhnya dipahami.

Baca Juga: Bobibos Viral, Penemu Ungkap Fakta Produksi dan Singgung Keterlibatan Dedi Mulyadi

Halaman:

Tags

Terkini