bisnisbandung.com - Polemik seputar keaslian ijazah Presiden RI ke-7 Joko Widodo masih menjadi perhatian publik setelah Roy Suryo dan sejumlah pihak lain ditetapkan sebagai tersangka.
Pegiat media sosial, Alifurrahman, menyoroti penetapan Roy Suryo CS sebagai tersangka yang diiringi pula pengeshaan Komite Reformasi Polri.
Menurut Alifurrahman, penunjukan Jimly oleh Presiden Prabowo Subianto bisa membawa dampak signifikan terhadap arah reformasi kepolisian, termasuk dalam penanganan kasus yang melibatkan nama Jokowi.
Baca Juga: Polemik Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Ajak Rekan Sesama Tersangka Tetap Semangat dan Tidak Goyah
“Pertanyaan selanjutnya, apakah Jokowi berani menunjukkan ijazahnya di PTUN atau nanti dia hadir di persidangan? Kita enggak tahu,” celetuknya dilansir dari youtube Seword TV.
“Tapi pada intinya ketika Jimly Asshiddiqie menjadi Ketua Komisi Percepatan Reformasi Polri, ini menjadi sebuah kabar buruk yang sangat menakutkan atau bikin deg-degan bagi keluarga Jokowi gitu ya,” terusnya.
Ia menilai langkah tersebut dapat menjadi sinyal bahwa pemerintah ingin meluruskan proses hukum agar lebih sesuai dengan koridor yang benar.
Jimly dikenal sebagai tokoh hukum yang berpendirian bahwa keaslian ijazah Jokowi seharusnya diuji di ranah peradilan tata usaha negara (PTUN), bukan melalui proses pidana yang selama ini dilakukan oleh kepolisian.
Pandangan ini sejalan dengan sejumlah pakar hukum lain yang menilai bahwa Polri tidak memiliki kewenangan untuk menyatakan keaslian dokumen akademik.
Dalam analisis Alifurrahman, keberadaan Jimly di posisi strategis ini menjadi hal yang cukup menegangkan bagi pihak Istana.
Sebab, pandangan hukum yang ia pegang dinilai dapat membuka kembali perdebatan mengenai validitas ijazah Jokowi yang hingga kini belum pernah dipertontonkan secara terbuka di hadapan publik.
Alifurrahman menilai, jika Komisi Reformasi Polri benar-benar dijalankan secara transparan, maka langkah pertama yang seharusnya diambil adalah mengevaluasi kinerja lembaga kepolisian, terutama dalam penanganan kasus yang dianggap tidak objektif.
Baca Juga: Harga Emas Antam Tembus Rekor Baru! Naik Lagi Jadi Rp2,307 Juta per Gram - Apa Penyebabnya?