Bisnisbandung.com - Fenomena tak biasa terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.
Ribuan warga penerima bantuan sosial (bansos) tiba-tiba memilih mundur secara sukarela setelah mendengar rumah mereka akan ditempeli stiker bertuliskan “Keluarga Miskin.”
Langkah pemerintah daerah yang awalnya dimaksudkan untuk menandai rumah penerima bantuan justru menimbulkan reaksi tak terduga.
Program pemasangan stiker ini sebenarnya bertujuan untuk memastikan agar bantuan tepat sasaran dan mencegah penerima fiktif.
Namun di lapangan, kebijakan ini malah menimbulkan dilema sosial.
Baca Juga: Persepsi Publik Soal Aqua Terciderai, BPKN Beri Tanggapan
Sebagian masyarakat menganggap label “Keluarga Miskin” bisa menurunkan harga diri dan memunculkan stigma negatif di lingkungan tempat tinggal.
Menteri Sosial pun mengaku terkejut dengan fenomena mundurnya penerima bansos secara massal ini.
Ia menegaskan bahwa inisiatif pemasangan stiker datang dari pemerintah daerah, bukan kebijakan langsung dari kementeriannya.
“Itu merupakan inisiatif daerah untuk memastikan validasi data penerima bansos. Kami tetap melakukan verifikasi ulang agar bantuan diberikan kepada yang benar-benar membutuhkan,” ujar Menteri Sosial.
Dalam proses verifikasi terbaru, ditemukan bahwa lebih dari dua juta penerima manfaat ternyata tidak lagi memenuhi kriteria penerima bantuan sosial.
Baca Juga: Refly Harun Ungkap Kritiknya Soal Menkeu Purbaya
Data mereka kini sedang diperbarui agar bantuan bisa dialihkan kepada keluarga lain yang lebih berhak.
Sementara itu, pemerintah juga tengah menyiapkan penyaluran bansos tahap akhir tahun dengan dua kategori penerima reguler dan tambahan dengan nilai bantuan yang disebut mencapai Rp900 ribu per keluarga.