bisnisbandung.com - Pengamat hukum tata negara, Refly Harun, menyoroti kinerja Menteri Keuangan Purbaya dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Ia menilai kebijakan ekonomi yang dijalankan saat ini terlalu berorientasi pada pencitraan dan belum menunjukkan hasil konkret yang signifikan.
Menurut Refly, evaluasi terhadap pemerintahan seharusnya dilakukan secara objektif dengan melihat data dan angka ekonomi yang valid.
Baca Juga: Ferdinand Hutahean Sebut Purbaya Masih Sebatas Lucu-Lucuan, Dampak Kebijakan Menkeu Belum Terlihat
Namun, ia menilai adanya indikasi bahwa angka pertumbuhan ekonomi yang dirilis pemerintah tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi riil di lapangan.
Hal ini diperkuat dengan adanya dugaan fabrikasi data ekonomi yang sempat disampaikan oleh sejumlah pihak.
Refly juga mengkritisi budaya kerja di lingkungan pemerintahan yang cenderung menonjolkan loyalitas tanpa evaluasi substansial terhadap kebijakan.
“Purbaya ini menurut saya, hanya deviasi dari gaya pemerintahan Prabowo saja, menurut saya. Dia deviasi dari gaya-gaya pemerintahan Prabowo kebanyakan,” ungkapnya dilansir dari youtube iNews.
“Yang saya khawatir, jangan-jangan yes man juga, asal bapak senang juga begitu,” sambungnya.
Ia menilai, Purbaya berpotensi menjadi sosok yang hanya mengikuti arahan presiden tanpa memberikan pandangan kritis terhadap kebijakan yang dijalankan.
Dalam pandangannya, gaya kepemimpinan yang terlalu menekankan pada kepatuhan justru dapat menghambat munculnya ide-ide segar dalam pengelolaan ekonomi nasional.
Baca Juga: Boyamin Saiman Desak Pemerintah Pusat Berlaku Adil dalam Pengelolaan Dana Daerah
Ia mengingatkan bahwa pemerintah perlu berfokus pada substansi kebijakan dan hasil konkret, bukan sekadar pada citra atau pujian di ruang publik.