bisnisbandung.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kesadaran dalam pengelolaan sampah, terutama menyikapi temuan kandungan mikroplastik dalam air hujan.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menilai bahwa persoalan mikroplastik tidak bisa dicegah tanpa sistem pengelolaan sampah yang benar di tingkat rumah tangga maupun daerah.
Menurut BRIN, meskipun akumulasi mikroplastik di lingkungan saat ini belum berada pada level berbahaya, kondisi tersebut perlu menjadi peringatan dini bagi masyarakat.
Jika dibiarkan tanpa pengelolaan yang baik, penumpukan mikroplastik dapat meningkat dan menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan manusia maupun ekosistem.
“Karena mikroplastik tidak bisa dicegah kalau kita tidak mengelola sampah dengan baik, ya,” jelasnya dilansir dari youtube Metro TV.
“Jadi kita tidak boleh membiarkan masyarakat itu misalnya langsung membakar sampah, itu sebenarnya tidak boleh,” terusnya.
Baca Juga: Efisiensi Anggaran Rugikan Pendidikan, Celios Skeptis Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Laksana Tri menegaskan bahwa permasalahan sampah sudah menjadi isu bersama di hampir seluruh daerah di Indonesia.
Karena itu, perlu adanya langkah konkret untuk memperbaiki sistem pengelolaan, mulai dari pemilahan sampah, daur ulang, hingga pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.
Ia juga menyoroti kebiasaan sebagian masyarakat yang masih membakar sampah secara langsung. Praktik ini dinilai tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga berpotensi memperparah penyebaran partikel mikroplastik di udara dan tanah.
Baca Juga: Pasca Akuisisi ByteDance, Tokopedia Dinilai Kian Mengecil di Bawah TikTok
Pemerintah melalui berbagai kebijakan telah mendorong daerah untuk memperkuat pengelolaan sampah terpadu.
BRIN berharap langkah tersebut dapat diikuti oleh partisipasi aktif masyarakat agar permasalahan mikroplastik tidak semakin meluas di masa depan.