bisnisbandung.com - Pemerintahan Prabowo Subianto setelah satu tahun berjalan belum menunjukkan kejelasan arah ideologi yang menjadi dasar kebijakan negara.
Dalam pandangan Rocky Gerung, program-program pemerintah seperti makan siang gratis, pembangunan perumahan, hingga proyek ketahanan pangan dianggap belum memiliki fondasi ideologis yang kuat.
Sejumlah kebijakan terlihat hanya sebagai rangkaian program teknis tanpa penjelasan mendalam mengenai tujuan ideologisnya.
Baca Juga: Menohok! Rocky Gerung: Masyarakat Kian Tidak Kritis dengan Tipu Daya Elit
Kondisi ini menimbulkan kesan bahwa arah pembangunan nasional belum diikat oleh satu kerangka pemikiran yang konsisten.
Isu-isu penting muncul di ruang publik, namun tidak diiringi dengan percakapan intelektual dan narasi politik yang matang.
Ia juga menyoroti fenomena euforia publik terhadap tokoh-tokoh politik yang muncul secara tiba-tiba tanpa fondasi pemikiran yang jelas.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Bongkar Modus Curang di Ditjen Pajak: Bagi Dua Hasil Negosiasi
“Kita mencari pemimpin, tapi yang kita temukan adalah pemimpin yang sekadar paham secara teknis tapi dasar etis untuk memimpin sama sekali tidak ada,” tutur Rocky Gerung dilansir dari YouTube pribadinya.
Popularitas para tokoh sering kali ditopang oleh buzzer dan opini media sosial, bukan oleh kedalaman ideologi atau gagasan kebangsaan. Fenomena ini dinilai berpotensi melemahkan kualitas kepemimpinan di masa depan.
Rocky menilai kondisi tersebut memperlihatkan jarak antara kepemimpinan dan akar sosial masyarakat.
Para pemimpin yang muncul lebih banyak menguasai aspek teknis ketimbang memiliki dasar etis dan historis yang kuat untuk memimpin. Padahal, karakter kepemimpinan sejati tumbuh dari pemahaman mendalam terhadap sejarah bangsa dan tantangan global.
Ia juga mengingatkan bahwa dalam situasi dunia yang tengah dilanda turbulensi moral dan pragmatisme politik, Indonesia membutuhkan arah ideologi yang jelas.
Baca Juga: Menguak Di Balik Kasus Kematian Timothy, Keanehan Soal CCTV Lantai 4 FISIP Udayana Dipertanyakan
Tanpa fondasi ideologis, pembangunan nasional hanya akan menjadi pameran data statistik tanpa substansi.