Karena itu, gaya lugas Purbaya bisa menjadi “pedang bermata dua” memperkuat kepercayaan publik, tetapi juga berpotensi menimbulkan ketegangan politik di antara sesama pejabat.
Selain dikenal karena keberaniannya berbicara terbuka, Purbaya juga mencuri perhatian lewat sejumlah kebijakan yang dinilai progresif.
Ia sempat menolak beberapa usulan yang dianggap tidak sejalan dengan prinsip transparansi fiskal, termasuk gagasan mengenai pembentukan family office bagi investor kaya dunia.
Keputusan itu membuat publik melihat Purbaya sebagai figur independen, meskipun sebelumnya dikenal dekat dengan tokoh-tokoh kuat di pemerintahan.***
Baca Juga: Setahun Prabowo-Gibran, Pengamat: Politik Aman Tapi Eksekusi Program Masih Bolong!