bisnisbandung.com - Pemerintah mulai menjalankan langkah konkret untuk mencegah terulangnya tragedi yang terjadi di Ponpes Al-Khoziny.
Sebanyak 80 pondok pesantren akan masuk dalam batch pertama program audit dan renovasi gedung yang dikoordinasikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar.
“Jadi yang disampaikan adalah anggaran untuk mereview 80 sampling pertama yang batch 1 tadi itu sekitar 25 miliaran,” jelasnya dilansir dari youtube MerdekaDotCom.
Baca Juga: Setelah 7 Tahun, Afgan Kembali dengan Single Terbaru 'Kacamata'
Program ini menjadi bagian dari upaya memperkuat keamanan dan kenyamanan lingkungan pendidikan berbasis keagamaan di berbagai daerah.
Langkah awal pemerintah difokuskan pada pesantren dan tempat ibadah yang dinilai memiliki kerawanan struktural.
Audit akan dilakukan untuk memetakan kondisi bangunan sebelum dilanjutkan dengan perencanaan renovasi sesuai kebutuhan.
Program ini juga mencakup lembaga keagamaan lain yang memiliki risiko serupa, dengan tujuan menciptakan lingkungan belajar dan beribadah yang lebih aman.
Baca Juga: BMKG: Cuaca Panas Ekstrem Masih Berlangsung hingga Awal November 2025
Anggaran awal yang disiapkan untuk proses audit terhadap 80 pesantren dalam batch pertama mencapai sekitar 25 miliar rupiah.
Sementara itu, pemerintah juga mengalokasikan dana sekitar 7 miliar rupiah untuk pelatihan dasar bagi 25.000 santri di 10 provinsi.
Pelatihan ini dirancang sebagai langkah awal penguatan sumber daya manusia di lingkungan pesantren, terutama dalam bidang keterampilan dasar konstruksi.
Peserta pelatihan minimal berusia 18 tahun dan akan mendapatkan sertifikasi resmi setelah menyelesaikan program.
Baca Juga: Purbaya Tetap Dukung MBG Meski Anggaran Seret, Awalil: Ini Kebijakan Setengah Logika!