Menkeu kemudian memberi arahan agar sistem pemeriksaan diperbaiki.
“Kalau bisa dites 20% atau 30% saja. Enggak usah semuanya biar cepat dan enggak boros biaya. Tapi tetap jangan sampai jalur hijau jadi tempat sembunyi barang bermasalah,” ujarnya tegas.
Dalam sidak itu Purbaya juga menemukan barang impor seberat 14 ton dengan nilai Rp1,2 miliar yang disebut sebagai campuran pakan.
Barang tersebut tengah diperiksa oleh laboratorium untuk memastikan apakah perlu karantina atau tidak.
“Kalau enggak harus karantina ya jangan dipersulit,” katanya.
Baca Juga: Dulu Batalkan UU BHP, Kini Mahfud MD Buka Suara Terkait Kasus Ponpes Al Khoziny
Tak hanya soal pemeriksaan barang, Purbaya juga menyinggung banyaknya keluhan dari pelaku usaha mengenai biaya tambahan di pelabuhan yang membebani mereka.
Ia berjanji akan membuka kanal pengaduan langsung ke Kementerian Keuangan agar laporan penyimpangan bisa ditindak cepat.
“Saya akan buka nomor WhatsApp langsung. Jadi pengusaha bisa lapor ke saya untuk masalah di Bea Cukai dan pajak,” tegasnya.
Menkeu menutup sidak dengan pesan keras agar seluruh jajaran mempercepat layanan dan menghindari praktik bertele-tele yang berpotensi menimbulkan biaya tambahan.
“Saya akan cek terus. Jangan sampai ada yang main-main di jalur hijau. Hijau itu hijau beneran jangan-jangan dalamnya merah,” sindirnya.***