Ia menilai Purbaya telah menunjukkan respon cepat dalam menghadapi masalah likuiditas dan defisit anggaran.
“Ketika beliau menaikkan defisit dari 2,48% ke 2,68% untuk memberi ruang fiskal Rp51 triliun itu langkah berani dan natural,” ujarnya.
Namun Misbakhun mengingatkan agar kebijakan itu tetap dikonsultasikan dengan DPR.
“Karena ruang fiskal itu proses politik bukan keputusan sepihak. Harus ada komunikasi yang kuat,” tegasnya.
Baca Juga: Apa Itu Web3 yang Ramai Dibicarakan di X? Ini Penjelasan Mudahnya!
Lebih lanjut Misbakhun memastikan Partai Golkar akan mendukung penuh langkah Menteri Keuangan Purbaya selama sejalan dengan visi Presiden Prabowo.
“Golkar adalah partai pendukung pemerintah. Kami ingin memperkuat kebijakan Purbaya, tapi juga ingin tahu desain besar yang ia siapkan. Karena itulah nanti yang akan jadi tolok ukur publik,” katanya.
Ia juga berharap Purbaya memperkuat tim ekonominya agar tidak sekadar sibuk di media sosial.
Baca Juga: Pengamat Heran Sepinya Pemberitaan Kasus Dugaan Korupsi Pertamina yang Seret Boy Thohir
“Yang fundamental itu membangun strategi struktural: bagaimana menaikkan tax ratio, mengurangi defisit, dan memperbaiki daya beli masyarakat,” ujar Misbakhun.
Misbakhun menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa “mitos Sri Mulyani” resmi berakhir di era Prabowo.
“Pak Prabowo telah menunjukkan bahwa kepemimpinan ekonomi bisa berjalan tanpa bergantung pada figur lama. Sekarang semua mata tertuju pada Purbaya bagaimana ia menjabarkan visi besar Presiden menuju ekonomi tumbuh 8%. Mitos itu selesai sudah,” tandasnya.***