Bisnisbandung.com - Ekonom senior Prof Ferry Latuhinin melontarkan kritik keras terhadap kebijakan ekonomi Menteri Keuangan Purbaya.
Purbaya dinilai Ferry tidak masuk akal dan bertentangan dengan prinsip dasar ekonomi.
Dalam youtube Indonesia Lawyers Club, Ferry bahkan menyebut pernyataan Purbaya “menghina kecerdasan publik” karena tidak didukung oleh perhitungan ekonomi yang rasional.”
Baca Juga: Pakar Komunikasi Politik Soroti Gaya Ceplas-Ceplos Purbaya Yudi Sadewa
“Saya tidak menilai gaya orang, mau tampil seperti koboy atau ustaz saya tidak peduli. Tapi kalau pernyataannya tidak masuk akal saya serang. Sederhana. Dan yang disampaikan Purbaya itu, jujur saja insulting my intelligence,” ujar Ferry tajam.
Menurut Ferry suntikan dana Rp200 triliun ke sistem perbankan yang diklaim akan mendorong pertumbuhan ekonomi hanyalah harapan palsu.
Dengan ICOR (Incremental Capital Output Ratio) sebesar 6,7 ia menghitung tambahan pertumbuhan ekonomi dari stimulus tersebut hanya 0,06%–0,11%, bukan 6% seperti yang dijanjikan pemerintah.
“Come on dengan ICOR segitu pertumbuhan ekonomi tambahan hanya nol koma sekian persen. Jangan mimpi 6%. Ini bukan harapan ini ilusi,” tegas Ferry.
Lebih lanjut Ferry menilai kebijakan moneter dan fiskal yang dijalankan Purbaya justru memperburuk kondisi rupiah dan kepercayaan investor.
Baca Juga: Ammar Zoni Diduga Terlibat Jaringan Narkoba, Terancam Hukuman Maksimal Mati
Ia menyebut fenomena kenaikan dolar hingga hampir Rp17.000 per USD sebagai akibat langsung dari kebijakan “aneh” sang Menkeu.
“Saya bilang ini Purbaya effect! Kalau tidak ada intervensi BI, dolar sudah tembus Rp17.000. Jadi di mana sisi positifnya? Semua indikator menunjukkan arah yang mengkhawatirkan,” ujarnya.
Ferry juga mengkritik logika pemerintah dalam menaikkan suku bunga deposito dolar guna mencegah capital flight.
Menurutnya langkah itu justru mempercepat pelarian modal dari rupiah ke dolar.
Baca Juga: Hotman Paris Sebut Kasus Nadiem Makarim Teraneh dalam 43 Tahun Kariernya