Walaupun di sisi lain, ada kebutuhan untuk menyeimbangkan keyakinan spiritual dengan kesadaran sosial yang lebih realistis, terutama dalam konteks penanganan korban bencana atau kecelakaan.
Peristiwa ini menjadi refleksi tentang bagaimana nilai-nilai keagamaan, tradisi pesantren, dan pendekatan rasional modern dapat saling berdampingan tanpa saling menegasikan.
“Nah, jangan-jangan kayak gitu, gitu ya. Hibah mah hibah aja. Dan nanti kalau misalkan berkah atau enggaknya, kita tuh enggak usah berharap itu, karena enggak bisa ditakar, enggak bisa diketahui,” tegas Guru Gembul.***
Baca Juga: AHY Murka! Kendaraan ODOL Dilarang Keras, 2027 Harus Bersih dari Jalanan!