bisnisbandung.com - Kasus penolakan santunan dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Sidoarjo, oleh keluarga korban musibah bangunan ambruk kembali memicu perbincangan publik.
Keputusan sebagian wali santri untuk menolak uang santunan demi memperoleh berkah dari kiai menuai beragam reaksi, baik dari kalangan masyarakat umum maupun pengamat sosial.
Santunan tersebut sebelumnya diberikan oleh pihak pengurus pondok sebagai bentuk rasa belasungkawa dan permohonan maaf atas musibah yang menelan korban jiwa.
Namun, keputusan beberapa keluarga korban untuk tidak menerima bantuan finansial itu dianggap mencerminkan pandangan spiritual yang sangat kuat terhadap peran dan keberkahan seorang kiai dalam kehidupan santri dan keluarganya.
Baca Juga: Heboh Santri Mengecor Bangunan di Ponpes Lirboyo, Guru Gembul Bongkar Tradisi Masa Lalu
Menanggapi hal ini, Guru Gembul menilai bahwa konsep berkah sebaiknya tidak dijadikan dasar pengambilan keputusan yang bersifat material.
“Jadi, saya mah sering berharap, please, jangan menggunakan acuan-acuan yang gaib untuk bisa mengambil kesimpulan, keputusan, dan takaran. Jangan gitu,” lugasnya dilansir dari youtube Gembulikum.
Menurutnya, keberkahan merupakan sesuatu yang bersifat gaib dan tidak dapat diukur secara rasional, sehingga tidak semestinya dijadikan acuan dalam menentukan langkah yang berkaitan dengan bantuan sosial atau keuangan.
Baca Juga: Gaya Blak-blakan Purbaya Bikin Heboh! Mahfud: Ini Menteri Beda dari yang Lain!
Ia menekankan bahwa manusia hidup dalam dunia material yang diatur oleh hukum sebab-akibat yang nyata.
Karena itu, keputusan yang melibatkan aspek ekonomi atau tanggung jawab sosial sebaiknya tetap didasarkan pada pertimbangan logis dan nyata, bukan semata pada keyakinan terhadap hal-hal gaib.
Fenomena penolakan santunan ini menyoroti adanya benturan antara rasionalitas modern dan keyakinan tradisional di sebagian masyarakat pesantren.
Di satu sisi, penghormatan terhadap kiai dan kepercayaan terhadap berkah menjadi bagian penting dari kultur religius pesantren.
Baca Juga: Skandal Akademik Bahlil! Rocky Gerung: PTUN Sudah Campuri Urusan Etika Kampus