Bisnisbandung.com - Pengamat politik Rocky Gerung kembali melontarkan kritik tajam, kali ini terhadap putusan mengejutkan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta yang memenangkan gugatan promotor dan kopromotor disertasi Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Rocky Gerung menyebut putusan ini sebagai “putusan ajaib dan kontroversial” yang berpotensi merusak tatanan etika akademik di Indonesia.
“Ini berita yang menggemparkan dunia akademik. Dua orang pembimbing disertasi Bahlil yang sebelumnya disanksi Universitas Indonesia justru dimenangkan PTUN. Artinya tidak ada pelanggaran etis dong? Konyol sekali,” ujar Rocky Gerung dalam pernyataannya di kanal YouTube-nya.
Rocky Gerung menjelaskan seharusnya keputusan etis yang diambil oleh universitas tak bisa dibatalkan oleh pengadilan administratif.
“Bagaimana mungkin keputusan moral akademis dibatalkan oleh pengadilan administratif? Ini aneh. Etika universitas itu otonom ditentukan oleh komunitas akademik sendiri,” tegasnya.
Menurutnya keputusan UI yang memberi sanksi kepada promotor dan kopromotor Bahlil seharusnya dihormati.
Karena dasar penilaiannya bukan soal administrasi tetapi pelanggaran etika akademis seperti dugaan plagiasi dan manipulasi data penelitian.
“PTUN itu hanya membaca dokumen administratif bukan menilai moral akademis. Kalau keputusan etika universitas bisa dibatalkan artinya kampus sudah kehilangan martabat moralnya,” ujar Rocky Gerung.
Baca Juga: Belajar dari Dunia, DPR Minta MBG Indonesia Segera Dibenahi dengan UU
Rocky Gerung juga mempertanyakan implikasi putusan tersebut terhadap status akademik Bahlil.
Menurutnya walaupun dimenangkan secara administratif, disertasi Bahlil tetap cacat secara moral.
“Etika itu norma tertinggi di dunia akademis. Jadi sekalipun pengadilan bilang dia menang, secara moral publik tetap tahu dia tidak pantas menyandang gelar itu. Ini cacat etik permanen,” tegas Rocky Gerung.
Ia bahkan menyarankan agar Bahlil mundur dari status akademiknya demi menjaga marwah universitas.
Baca Juga: 26 Korban Masih Belum Ditemukan, Evakuasi Ponpes Al-Khoziny Masuk Hari ke-7