Menurut Gamal, kondisi ini menunjukkan bahwa pengawasan terhadap standar keamanan pangan dan distribusi makanan bergizi masih perlu diperkuat, terutama karena penerima manfaat program adalah anak-anak yang tergolong kelompok rentan.
Gamal menekankan pentingnya penerapan prinsip zero tolerance terhadap kasus keracunan atau gangguan kesehatan yang timbul akibat program ini.
Ia menilai bahwa evaluasi menyeluruh harus dilakukan, mencakup aspek pengawasan, penyediaan bahan pangan, hingga kapasitas tenaga pelaksana di lapangan agar risiko serupa dapat diminimalkan.***
Baca Juga: Bukan Soal Bisnis, Ini Alasan SPBU Swasta Tolak Bahan Bakar dari Pertamina