Nurhasim menilai kepercayaan diri Presiden Prabowo diperkuat oleh dukungan penuh dari TNI, Polri, serta mayoritas parlemen.
Kombinasi dukungan politik dan institusional ini memberi keyakinan bahwa stabilitas pemerintahan tetap terjaga, meskipun keputusan reshuffle dilakukan secara tiba-tiba tanpa sinyal sebelumnya.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa pola reshuffle yang lebih bersifat politis dibandingkan evaluasi kinerja berisiko menimbulkan ketidakstabilan politik dan ekonomi apabila terus berulang.
Jika perombakan kabinet hanya digunakan sebagai instrumen peringatan politik tanpa ukuran yang jelas, konsolidasi pemerintahan bisa terganggu di masa mendatang.***
Baca Juga: Kelangkaan BBM di SPBU Swasta Disebut Akibat Aturan Impor dan Potensi Monopoli