Nurhasim menilai kepercayaan diri Presiden Prabowo diperkuat oleh dukungan penuh dari TNI, Polri, serta mayoritas parlemen.
Kombinasi dukungan politik dan institusional ini memberi keyakinan bahwa stabilitas pemerintahan tetap terjaga, meskipun keputusan reshuffle dilakukan secara tiba-tiba tanpa sinyal sebelumnya.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa pola reshuffle yang lebih bersifat politis dibandingkan evaluasi kinerja berisiko menimbulkan ketidakstabilan politik dan ekonomi apabila terus berulang.
Jika perombakan kabinet hanya digunakan sebagai instrumen peringatan politik tanpa ukuran yang jelas, konsolidasi pemerintahan bisa terganggu di masa mendatang.***
Baca Juga: Kelangkaan BBM di SPBU Swasta Disebut Akibat Aturan Impor dan Potensi Monopoli
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Beri Penghargaan Pada Dua Menteri Baru Sebelum Dilantik, Menseneg Ungkap Alasannya
Resmi Dilantik! Menteri Baru Prabowo, Adi Prayitno: Solusi Bangsa atau Sekadar Politik Akomodasi?
Kritikus Jokowi Kini Jadi Andalan Prabowo, Berikut Profile M Qodari
Reshuffle Kabinet Prabowo Dinilai Gagal Jauhkan Pemerintahan dari Bayang-Bayang Jokowi
Rocky Gerung Sebut Promosi Qodari Dibaca Sebagai Restu Prabowo pada Politik Manipulatif