Bisnisbandung.com - Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa ke Istana.
Pertemuan itu membahas perkembangan pembahasan anggaran dengan DPR termasuk kemungkinan adanya perubahan dalam struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Purbaya menjelaskan bahwa laporan yang disampaikan kepada Presiden masih bersifat progres karena keputusan final akan ditentukan bersama DPR.
Baca Juga: KPK Dalami Dugaan Penyalahgunaan Kuota Haji, Ustaz Khalid Basalamah Hampir Diperiksa Delapan Jam
"Kita melaporkan hasil diskusi dengan DPR tapi ini masih diputuskan di DPR. Jadi angka-angka masih didiskusikan, belum putus," kata Purbaya yang dikutip dari youtube Sekretariat Presiden.
Menkeu menegaskan fokus utama pemerintah adalah menjaga agar stimulus fiskal mampu menggerakkan perekonomian.
Ia menyebut skema penyaluran anggaran akan diarahkan agar dana lebih terserap ke sektor produktif bukan hanya tersimpan di instrumen keuangan.
"Kita ingin uang itu betul-betul masuk ke sistem perekonomian supaya lebih banyak disalurkan ke kredit masyarakat dan industri," jelasnya.
Menurut Purbaya langkah ini tidak perlu dikhawatirkan akan memicu inflasi.
Baca Juga: Resmi Duduk Sebagai Menkeu, Purbaya Paparkan Strategi Fiskal Hadapi Ketidakpastian Global
Sebab pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di bawah 6,5 persen, angka yang menjadi batas potensi terjadinya demand inflation.
"Ruang kita untuk tumbuh lebih cepat terbuka lebar tanpa memancing inflasi," ujarnya.
Terkait kebutuhan anggaran bagi badan-badan baru yang dibentuk, Purbaya menyebut pemerintah sudah mengakomodasi dalam rancangan anggaran yang ada.
"Tambahan tidak terlalu besar. Fokus kita lebih pada dana ke daerah dan manajemen kas agar likuiditas sistem keuangan tidak terganggu," katanya.
Baca Juga: Rocky Gerung Soroti Publik Bandingkan Purbaya dengan Sri Mulyani