nasional

Fenomena 17+8 Jadi Sorotan, Adi Prayitno: Suara Publik Kini Lebih Keras di Medsos

Sabtu, 6 September 2025 | 15:00 WIB
pengamat politik Adi Prayitno (dok youtube Adi Prayitno)


Bisnisbandung.com - Tuntutan rakyat yang dikenal dengan istilah 17+8 menjadi sorotan publik setelah ramai dibicarakan di media sosial (Medsos).

Pengamat politik Adi Prayitno menilai tuntutan ini merupakan rangkuman aspirasi rakyat dari berbagai kalangan, mulai aktivis, mahasiswa, pekerja seni, hingga influencer dan content creator.

“Ini adalah fenomena luar biasa karena public figure yang biasanya identik dengan dunia hiburan kini ikut menyuarakan aspirasi rakyat secara terbuka,” ujar Adi Prayitno dalam youtubenya.

Baca Juga: Analis Politik: Krisis Jadi Momentum Tekan Ketimpangan antara Wakil Rakyat dan Publik

Tuntutan rakyat 17+8 mencakup berbagai isu penting.

Mulai dari pembentukan tim investigasi independen untuk menuntaskan kasus kekerasan seperti yang menimpa Afan Kurniawan dan Umar Amiruddin hingga seruan agar demonstran yang ditahan dibebaskan serta tidak dikriminalisasi.

Selain itu masyarakat juga meminta transparansi terkait tunjangan, fasilitas, dan gaji anggota DPR.

Adi Prayitno menekankan bahwa tuntutan ini tidak hanya berlaku jangka pendek seperti pengusutan kasus kekerasan selama aksi protes terbaru tetapi juga jangka panjang hingga 2026 termasuk reformasi DPR dan partai politik, penguatan KPK dan Komnas HAM, serta kebijakan ekonomi yang berpihak pada rakyat.

Menariknya tuntutan rakyat 17+8 kini juga diamplifikasi oleh kalangan artis, influencer, dan content creator.

Baca Juga: BIN Dinilai Tak Bisa Antisipasi Penumpang Gelap, Eks Kepala BAIS TNI: Inilah Risiko Demo

Mereka menggunakan pengaruhnya di media sosial untuk menyebarkan pesan agar aspirasi rakyat didengar dan diperjuangkan secara konstruktif.

“Dunia sudah berubah. Sikap kritis kini hadir dari berbagai kalangan termasuk publik figure. Setiap aspirasi harus disampaikan dengan cara bijak, sesuai demokrasi, dan hindari tindakan anarkis,” tambah Adi Prayitno.

Fenomena ini menunjukkan adanya pergeseran dalam partisipasi politik masyarakat di mana suara rakyat tidak lagi datang hanya dari aktivis atau organisasi tertentu, tetapi juga dari kalangan publik yang memiliki pengaruh luas di masyarakat.

Tuntutan rakyat 17+8 menjadi cerminan bahwa masyarakat kini menuntut transparansi, keadilan, dan keberpihakan pemerintah serta lembaga negara dalam menghadapi berbagai krisis sosial, politik, dan ekonomi.

Baca Juga: Salsa Erwina Desak PDIP Pecat Kader Arogan, Ingatkan Rakyat Sudah Murka

Halaman:

Tags

Terkini