bisnisbandung.com - Kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang salah satu bank BUMN di Jakarta Pusat terus memunculkan spekulasi publik mengenai motif di balik aksi kejahatan ini.
Ahli psikologi forensik Reza Indragiri menilai, indikasi paling kuat mengarah pada motif finansial, bukan sekadar dorongan emosional.
Reza menjelaskan bahwa keikutsertaan banyak pelaku dalam tindak kejahatan ini menunjukkan adanya kebutuhan sumber daya yang besar, baik dari sisi biaya maupun perencanaan.
Baca Juga: Amien Rais Geram! DPR Ndableg, Mahasiswa Demo Gara-gara Gaji Selangit
“Adanya sekian banyak orang yang diikutsertakan dalam aksi kejahatan ini mengindikasikan ada keterlibatan finansial yang juga sangat besar,” ungkapnya dilansir dari youtube CNN Indonesia.
Hal tersebut memperkuat dugaan bahwa motif dominan adalah instrumental, yaitu tindakan yang dilakukan demi memperoleh manfaat tertentu.
“Dari situ saja saya berspekulasi bahwa kemungkinan motif yang dominan pada peristiwa ini adalah motif instrumental, bukan motif emosional,” lugasnya.
Motif semacam ini berbeda dengan motif emosional yang biasanya dipicu oleh kemarahan atau hubungan personal.
Baca Juga: Waduh! Pernyataan Gubernur soal UNPAD Jadi Sorotan DPRD Jawa Barat, Ono Surono Bicara
Dalam analisisnya, Reza menilai bahwa kejahatan berencana umumnya melibatkan insentif besar.
Pelaku atau kelompok pelaku diyakini menimbang untung rugi sebelum melakukan aksi, dan dalam kasus ini kemungkinan besar insentif tersebut berkaitan dengan masalah keuangan dalam jumlah besar.
Lebih lanjut, Reza juga menyoroti pola kelompok pelaku yang sudah teridentifikasi dalam proses penyidikan.
Ia membagi mereka ke dalam beberapa kluster. Pertama, pihak yang memiliki kepentingan utama, termasuk yang diduga sebagai aktor intelektual atau pihak penyandang dana. Kedua, kelompok yang bertugas melakukan pengintaian dan pengawasan.
Ketiga, para eksekutor yang berhadapan langsung dengan korban. Terakhir, kelompok yang bertugas membangun strategi keluar, seperti menghilangkan barang bukti atau memengaruhi pihak tertentu.
Baca Juga: Jokower Paling Hebat Bukan Immanuel Ebenezer Tapi Prabowo! Darmizal Ungkap Fakta Mengejutkan