Bisnisbandung.com - Analis politik Adi Prayitno menyoroti pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang menegaskan komitmen tegas pemberantasan tambang ilegal di tanah air.
Dalam pidato yang disampaikan, Prabowo menyinggung ribuan tambang ilegal yang telah merugikan negara hingga Rp 300 triliun.
Menurut Adi Prayitno dalam youtubenya, Prabowo menegaskan arah kebijakan pemerintah untuk menyelesaikan masalah-masalah strategis di Indonesia.
Baca Juga: Anggota DPR Bantah Kenaikan PBB di Daerah-Daerah Dampak Efisiensi Pemerintah Pusat
Mulai dari kemiskinan, pengangguran, hingga pendidikan melalui pembangunan ratusan sekolah rakyat dan program makan bergizi gratis.
“Bagi saya yang paling menggelitik dan penting adalah komitmen beliau menindak semua pihak yang terbukti menjadi backing tambang ilegal. Tak ada ampun, siapapun, termasuk jenderal atau kader partai,” ujar Adi Prayitno.
Pidato tersebut menurut Adi menunjukkan bahwa Prabowo mempersonifikasi dirinya sebagai presiden yang seluruh energi dan kapabilitasnya ditujukan untuk kepentingan bangsa.
Selain pemberantasan tambang ilegal, Prabowo juga menekankan penghapusan praktik lintah darat dan ketidakjujuran di jajaran komisaris serta partai koalisi pemerintah yang terlibat praktik ilegal.
Baca Juga: Pemangkasan DAU 50 Persen Dinilai Langgar Desentralisasi Fiskal
Adi Prayitno menambahkan penegakan hukum yang tegas adalah kunci untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kalau hukum tidak tegak dan praktik korupsi masih merajalela, jangan harap investor datang dan ekonomi kita bisa maju,” ujarnya.
Pidato Prabowo, kata Adi adalah momentum bagi bangsa untuk menegaskan supremasi hukum, memberantas korupsi, dan menutup celah kebocoran negara yang merugikan rakyat.
“Kalau kader Gerindra saja ditindak, apalagi pihak lain. Ini komitmen politik yang patut diapresiasi,” pungkas Adi Prayitno.
Ribuan tambang ilegal disebut merugikan negara hingga Rp 300 triliun.
Baca Juga: Merah Putih One for All Sudah Tayang di Bioskop, Ini Tanggapan dari Ahli Sinematografi