"Gibran itu belum punya partai. Kalau PSI tumbuh besar itu juga modal buat Gibran ke depan," jelas Silvester.
Meski begitu ia mengingatkan bahwa tantangan PSI tidak ringan.
"PSI harus kerja keras. Tekad Jokowi membesarkan partai ini bukan berarti teman-teman di PSI boleh leha-leha. Justru ini momentum untuk gas pol!"
Silvester juga tak segan menyentil pengamat politik seperti Yunarto Wijaya yang menyebut Jokowi kini ‘sunyi’ dan hanya punya opsi mendukung PSI.
“Itu omongan tim sukses yang kalah. Bukan riset, itu benci pribadi,” ujarnya pedas.
Baca Juga: Logo Resmi HUT RI ke-80 Ramai Diperbincangkan Media Sosial: Antara Merdeka dan Mirip Keroppi
Ia bahkan menyebut bahwa setiap kali ada serangan kepada Jokowi, Gibran, atau Prabowo, justru dukungan publik makin menguat.
"Semakin diserang semakin naik rating-nya. Mereka pikir serang Jokowi itu efektif, padahal blunder sendiri. Di lapangan rakyat masih cinta Jokowi kok," tegasnya.
Menurut Silvester dengan magnet elektoral Jokowi yang masih sangat kuat, PSI punya peluang masuk ke lima besar partai politik nasional asalkan internalnya kompak dan rajin turun ke masyarakat.
"Kalau PSI mau, bisa besar. Yang penting jangan hanya andalkan nama Jokowi tapi harus turun ke rakyat, ambil hati mereka. Ini perjuangan jangka panjang," tutupnya.***