Bisnisbandung.com - Rocky Gerung mengungkapkan sejumlah tantangan berat yang tengah dihadapi Presiden Prabowo Subianto dalam upayanya mengembalikan kepercayaan publik.
Meski intensitas kunjungan Presiden Prabowo ke luar negeri cukup tinggi guna menarik investasi fakta di lapangan justru menunjukkan adanya capital outflow yang cukup besar dari pasar modal Indonesia.
Lebih jauh Rocky Gerung menyoroti fenomena sosial ekonomi dalam negeri seperti fenomena 'Rojali' (rombongan jalan-jalan tapi jarang beli) dan 'Rohana' (rombongan yang hanya bertanya-tanya), sebagai indikasi menurunnya daya beli masyarakat.
Baca Juga: Angkat Kisah Keluarga Menengah, Film ‘Senin Harga Naik’ Hadirkan Balutan Komedi Segar
"Ini sinyal ketidakpercayaan investor terhadap kondisi politik dalam negeri yang harus segera dirapikan," ujar Rocky Gerung dalam youtubenya.
Menurut Rocky Gerung masalah politik domestik menjadi kunci utama untuk memulihkan iklim investasi.
Terutama soal stabilitas politik dan kepastian hukum yang masih dipertanyakan publik internasional.
Kasus-kasus seperti persekusi terhadap tokoh seperti Tom Lembong dan isu keadilan yang belum terselesaikan turut mempengaruhi persepsi tersebut.
Hal ini menjadi tanda kegelisahan kelas menengah yang mulai turun ke bawah, sebuah gejala serius bagi stabilitas politik.
Baca Juga: Poster Mencekam! Film ‘Reast Area’ Thriller Horor Dibintangi Lutesha hingga Chicco Kurniawan
Ia mengingatkan bahwa kegelisahan ekonomi ini tidak bisa hanya diselesaikan dengan retorika patriotisme melainkan harus ada langkah nyata berupa perubahan yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Rocky Gerung juga menyinggung persoalan ketenagakerjaan dan data pengangguran yang ditutup oleh kementerian terkait sehingga masyarakat sulit mengukur kondisi sebenarnya.
"Kalau data dibuka, mungkin akan terjadi kegemparan," katanya.
Dalam konteks politik, Rocky Gerung menyatakan bahwa Presiden Prabowo harus menunjukkan kepemimpinan otentik dengan langkah-langkah konkret.