nasional

Mantan Ketua MPR Bongkar: PSI Hanya Bayang-Bayang Dinasti Jokowi, Nasib Partai di Ujung Tanduk!

Rabu, 23 Juli 2025 | 10:00 WIB
Amien Rais: PSI dan Jokowi Harus Siap Hadapi Gelombang Politik (dok instagram PSI)


Bisnisbandung.com - Mantan Ketua MPR Amien Rais kembali melontarkan kritik pedas usai penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo.

Dalam youtubenya, Amien Rais mempertanyakan masa depan PSI dan peran Jokowi dalam dinamika politik menjelang Pemilu 2029.

Amien Rais menyoroti minimnya pemberitaan media arus utama soal Kongres PSI, padahal dua tokoh besar hadir: Presiden ke-7 RI Joko Widodo dan Presiden saat ini, Prabowo Subianto.

Baca Juga: Benang Merah Kematian Arya Daru, Kriminolog: Pembunuhan, Kelalaian, atau Skema Tertutup?

Keduanya bahkan memberi pidato dukungan penuh kepada PSI yang kini dipimpin putra bungsu Jokowi Kaesang Pangarep.

“Jokowi memuji PSI menyebut logo baru berbentuk gajah adalah lambang kebijaksanaan. Padahal ijazahnya sendiri diduga palsu,” sindir Amien Rais.

Tak hanya itu, Amien Rais juga menyinggung momen ketika Jokowi menyatakan akan bekerja keras demi PSI.

Menurutnya yel-yel "Ayo Jokowi masuk PSI!" yang bergema hingga 10 kali mencerminkan politik dinasti yang makin vulgar.

“Kalau Jokowi full mendukung PSI yang dipimpin anaknya, bukankah itu bentuk paling nyata dari nepotisme?” kata Amien Rais.

Baca Juga: Kematian Diplomat Kemlu Belum Juga Terungkap, Kehadiran Kompolnas Diduga Ada Miss Prosedur di Kepolisian

Sementara itu, Prabowo dalam pidatonya menekankan masa depan Indonesia yang cerah sambil menyindir pihak-pihak yang menuding kondisi bangsa gelap gulita.

Ia juga menyinggung koruptor yang diduga mendanai aksi-aksi protes hingga menyentil maraknya praktik "serakahisme" di ekonomi Indonesia.

Amien Rais tak ketinggalan mengkritik itu juga. Ia khawatir para pengusaha besar yang diduga terlibat dalam kasus beras oplosan senilai Rp100 triliun justru berada di lingkaran kekuasaan.

Terkait PSI, Amien Rais menyinggung pernyataan pendirinya Jeffrie Geovanny yang menyebut partainya “butuh darah Jokowi”. 

Baca Juga: Fenomena Rojali Tunjukkan Lemahnya Daya Beli, Ekonom Nilai Target Pertumbuhan 8% Nihil

Halaman:

Tags

Terkini